Harga Minyak Dunia Melesat 5 Persen Usai Anjlok Parah di Pekan Lalu

Selasa, 24 Agustus 2021 | 07:54 WIB
Harga Minyak Dunia Melesat 5 Persen Usai Anjlok Parah di Pekan Lalu
Ilustrasi harga minyak dunia [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga minyak dunia melambung lebih dari 5 persen karena dolar AS yang melemah serta penguatan pasar ekuitas global.

Ini merupakan kenaikan di awal pekan terbaik usai sepanjang pekan lalu harga minyak anjlok cukup dalam.

Mengutip CNBC, Selasa (24/8/2021) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melonjak 3,57 dolar AS atau 5,5 persen menjadi 68,75 dolar AS per barel setelah menyentuh level terendah sejak 21 Mei di 64,60 dolar AS selama sesi tersebut.

Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Oktober melejit 3,50 dolar AS atau 5,6 persen menjadi 65,64 dolar AS per barel.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Anjlok Hingga 9 Persen Imbas Turunnya Permintaan Global

Kedua tolok ukur tersebut menandai minggu kerugian terbesar dalam lebih dari sembilan bulan, pekan lalu, dengan Brent anjlok sekitar 8 persen dan WTI sekitar 9 persen.

Tetapi kejatuhan dolar AS memberikan dorongan pada sesi Senin, membuat minyak mentah lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

"Meski kompleks minyak secara umum mampu mengabaikan penguatan di pasar saham, kombinasi  bullish  dari peningkatan selera risiko dan kejatuhan Indeks Dolar AS merupakan kombinasi ampuh yang mengangkat minyak" kata Jim Ritterbusch, Presiden dari Ritterbusch and Associates di Galena, Illinois.

Indeks Dolar (Indeks DXY), yang mengukur  greenback  terhadap sekeranjang enam mata uang lainnya, turun 0,4 persen setelah mencapai level tertinggi dalam lebih dari sembilan bulan pada Jumat.

Indeks ekuitas dunia MSCI , yang melacak saham di 50 negara, menguat, setelah mengalami penurunan mingguan terbesar sejak Juni pekan lalu.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Terus Anjlok, Kini di Level Terendahnya Sejak Mei

Namun, banyak negara menanggapi lonjakan tingkat infeksi virus korona dengan memperkenalkan pembatasan perjalanan yang baru.

"Kami memperkirakan lebih banyak penyesuaian minggu ini, tetapi sentimen pasar kemungkinan akan tetap  bearish,  dengan meningkatnya kekhawatiran atas perlambatan permintaan bahan bakar di seluruh dunia," kata Kazuhiko Saito, Kepala Analis Fujitomi Securities. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI