Kemnaker dan BPJS Ketenagakerjaan Vaksinasi Buruh-Pekerja Migran

Kamis, 19 Agustus 2021 | 19:31 WIB
Kemnaker dan BPJS Ketenagakerjaan Vaksinasi Buruh-Pekerja Migran
Menaker, Ida Fauziyah saat meninjau vaksinasi terhadap pekerja migran. (Dok: Kemnaker)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) bersama BPJS Ketenagakerjaan melakukan vaksinasi Covid-19 bagi pekerja/buruh, calon pekerja migran (CPMI) dan Calon Pemagang Luar Negeri (CPLN). Ini lantaran kelompok pekerja tersebut akan melakukan mobilitas antar negara dan memiliki resiko tinggi terpapar Covid-19.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah mengatakan, vaksinasi Covid-19 kepada pekerja/buruh, CPMI dan CPLN ini bertujuan untuk melindungi pekerja, meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi keparahan penyakit atau risiko kematian, menjaga produktivitas, efisiensi perusahaan, sekaligus membantu kepastian status kesehatan para pekerja migran dan calon pemagang untuk selanjutnya bisa mengurus dokumen keberangkatan ke nagara tujuan.

"Teman-teman buruh, calon pekerja migran, dan pemagang memiliki risiko tinggi terpapar Covid-19, maka ini menjadi salah satu prioritas dalam vaksinasi," kata Ida Fauziyah dalam sambutan acara vaksinasi bersama Kemnaker dan BPJS Ketenagakerjaan di kantor Kemnaker, Jakarta, Kamis, (19/8/2021).

Ida menjelaskan, vaksinasi Covid-19 kepada kelompok pekerja, CPMI, dan CPLN ini sebagai bentuk kolaborasi antar stakeholder yakni BPJS Ketenagakerjaan, Disnakertrans DKI Jakarta, dan Binwasnaker & K3 Kemnaker selaku inisiator.

Baca Juga: Aseeeekk... 4.600 Buruh Soloraya Bakal Divaksin Jenis Moderna

"Kolaborasi ini sangat penting, dalam upaya pemerintah mengejar target vaksin sekurang-kurangnya, dilakukan 2 juta per hari," kata Ida.

Menurut Ida, program vaksinasi Covid-19 ini harus selesai, sebagai upaya sekaligus pilihan untuk mencegah penularan Covid-19 dalam upaya mencapai herd immunity (kekebalan kelompok) dan segera keluar dari pandemi ke endemi.

"Untuk mewujudkan hal itu, pemerintah tak bisa jalan sendiri-sendiri, pemerintah membutuhkan kolaborasi sinergitas dari semua stakeholder. Baik di internal pemerintah maupun dengan masyarakat," lanjut Ida Fauziyah.

Ida Fauziyah menilai, vaksinasi gotong royong yang digelar pemerintah dengan kelompok masyarakat merupakan bentuk kolaborasi pemerintah dengan salah satu kelompok masyarakat.

"Antar internal pemerintah mau tidak mau, harus melaksanakan kolaborasi dan sinergitas, tidak ada pilihan kecuali bersama-sama menyeelesaikan pandemi Covid-19," katanya.

Baca Juga: Nasib Selama PPKM Tak Jelas, Buruh Rokok DIY Tolak Wacana Kenaikan Cukai

Ida mengatakan, pihaknya pun akan terus meningkatkan program vaksinasi kepada seluruh pekerja dapat segera memperoleh vaksinasi untuk mencapai herd immunity dan segera memasuki masa endemi.

"Kita tak berhenti (vaksinasi-red) hingga mencapai 70 persen. Kemnaker akan konsentrasi sesuai tugas dan fungsinya, bagaimana pekerja, CPMI dan teman-teman pemangangan memperoleh vaksinasi. Semoga pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini, dapat mewujudkan Pekerja/Buruh, CPMI, dan CPLN yang sehat dan produktif," katanya.

Sedangkan Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang menjelaskan, bahwa vaksinasi Covid-19 berupa Astrazeneca dengan target 500 orang kepada pekerja/buruh, CPMI, dan CPLN selama dua hari di Kemnaker, dapat memenuhi persyaratan vaksinasi Covid-19 di negara tujuan.

"Kami berpesan secara khusus kepada para CPMI dan CPLN untuk selalu menjaga kesehatan dan dapat bekerja secara baik serta tetap mengikuti aturan dari pemerintah di negara tujuan masing-masing," kata Haiyani Rumondang.

Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Zainudin berharap, program vaksinasi pemerintah dalam rangka menuju herd immunity bisa segera terwujud.

"Khusus hari ini segmen vaksin menarik, mudah-mudahan dengan vaksin kali ini, teman-teman PMI dan CPLN semakin cepat berangkatnya, semakin lancar prosesnya dan yang penting sehat, " katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI