Peneliti UI: Sektor Pertanian Merupakan Penyelamat Ekonomi di Masa Pandemi

Kamis, 19 Agustus 2021 | 17:06 WIB
Peneliti UI: Sektor Pertanian Merupakan Penyelamat Ekonomi di Masa Pandemi
Dok: Kementan
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pertumbuhan positif ekspor pertanian selama periode Januari-Juli 2021 yang mencapai 8,72 persen (YonY) atau sebesar 2,24 miliar dolar AS, mendapat apresiasi dari peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia (UI), Riyanto. Menurutnya, pertumbuhan tersebut adalah bukti bahwa sektor pertanian merupakan penyelamat ekonomi di masa pandemi.

"Pertanian selalu jadi penyelamat dalam kondisi apapun yang kita hadapi saat ini, termasuk dalam kondisi pandemi yang masih berlangsung," ujar Riyanto, Jakarta, Rabu (18/8/2021).

Riyanto mengatakan, pertumbuhan ini terjadi karena kolaborasi apik yang dibangun antara petani, eksportir dan pemerintah berjalan, terlebih dalam urusan permodalan usaha yang digenjot melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian.

"Kolaborasi ini sangat bagus, karena ada sinergi kuat antar semua pihak, khususnya dalam membangun sektor pertanian. Kemarin saya lihat, pemerintah baru saja menggelar kegiatan merdeka ekspor," katanya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Apresiasi Kementan yang Gelar Pelatihan Wirausaha bagi 1 Juta Milenial

Hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis perkembangan ekspor Indonesia pada periode Juli 2021. Dalam rilisnya, BPS menyebutkan nilai ekspor pertanian periode Januari-Juli 2021 mengalami pertumbuhan positif, yakni 8,72 persen (YonY). Kenaikan terjadi karena ekspor tanaman obat, aromatik, dan rempah-rempah mengalami peningkatan.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Juli 2021 mencapai 120,57 miliar dolar AS, atau naik 33,94 persen dibanding periode yang sama tahun 2020. Lebih dari itu, ekspor nonmigas menyumbang 94,35 persen dari total keseluruhan ekspor periode Januari-Juli 2021.

Di sisi lain, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan pada Januari-Juli juga mengalami kenaikan yang cukup tajam, yaitu sebesar 31,36 persen. Kontribusi terbesar pada periode ini disumbang oleh komoditas lemak dan minyak hewan/nabati senilai 16,59 miliar dolar AS.

Kepala Biro Humas dan informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan), Kuntoro Boga Andri mengatakan, pemerintah terus berupaya mendorong akselerasi ekspor pertanian untuk membantu proses pemulihan ekonomi nasional.

"Seperti yang sudah diungkapkan Pak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo), peningkatan ekspor pertanian memiliki peran penting dalam mengentaskan kemiskinan, terutama kalangan petani. Untuk itu, kami siap menggelar karpet merah untuk eksportir sehingga ekspor pertanian kita bisa terus meningkat," katanya.

Baca Juga: KUR Pertanian, Kementan: Sangat Diminati, Rp44,5 Triliun Sudah Terealisasi

Selain itu, kata Kuntoro, peningkatan signifikan pada ekspor industri pengolahan juga menjadi catatan khusus bagi jajaran Kementan untuk terus mendorong hilirisasi hasil produksi pertanian.

"Ke depan, sesuai perintah Presiden Jokowi dan arahan Menteri Pertanian, kita akan terus memperkuat industri hilirisasi pertanian," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI