Market Cap Aset Kripto Kembali Naik Mencapai 2 Triliun Dolar AS

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 18 Agustus 2021 | 15:04 WIB
Market Cap Aset Kripto Kembali Naik Mencapai 2 Triliun Dolar AS
Ilustrasi bitcoin, salah satu mata uang kripto. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapitalisasi pasar atau market cap aset kripto yang terdiri dari Bitcoin dan altcoin kembali melewati 2 triliun dolar AS atau lebih dari Rp 30.000 triliun.

CEO Indodax Oscar Darmawan menanggapi, market cap aset kripto kembali naik seiring dengan rally atau bullish (kenaikan terus menerus) harga Bitcoin selama beberapa pekan terakhir.

Aset kripto lain seperti Ether (ETH) juga mengalami kondisi yang sama. Pada hari ini, Rabu (18 Agustus 2021), harga Bitcoin mencapai Rp650 jutaan dan harga Ether Rp44,5 jutaan.

“Mei lalu sempat terjadi penurunan harga Bitcoin dan altcoin. Saat itu, Bitcoin menyentuh Rp460 juta dan Ether Rp25 jutaan. Menjadi momen baik bagi trader untuk trader membeli aset kripto dengan harga murah. Sekarang terjadi kenaikan cukup signifikan yang membuat para trader mendapatkan keuntungan bagi yang memanfaatkan momen tersebut. Marketcap kripto menyentuh 2 trilyun ini karena selain dari retail juga dari dorongan berbagai institusi khususnya perbankan global mulai masuk ke investasi aset kripto,” kata Oscar Darmawan, Rabu (18/8/2021).

Baca Juga: Investor Kripto Indonesia Tumbuh Pesat selama Pandemi COVID-19

Sebelumnya pasar aset kripto sempat mengalami tantangan pada Mei silam tapi pada masa dimana harga Bitcoin turun, ada beberapa momen penting yang terjadi di dunia blockchain. Terakhir ada Ether yang telah melakukan London Hard Fork menjalankan proposal EIP-1559. Sebanyak USD30 juta Ether dimusnahkan (burn).

“Burn merupakan salah satu upgrade yang dapat mendongkrak harga karena berkurangannya supply yang ada di market. Ini terjadi di Ether agar jaringan Ethereum lebih luas, sehingga lebih efisien,” katanya.

Sebelumnya, sejarah baru telah tercatat. El Salvador menjadi negara pertama yang mengadopsi Bitcoin sebagai mata uang resmi. Negara lain juga menyatakan akan menyusul.

Selain itu, JP MOrgan dan Bank of America juga menjadi bank pertama yang mengelola Bitcoin dan altcoin sebagai produk investasi. Ini terjadi karena tingginya permintaan klien atau customer tentang investasi Bitcoin di Amerika Serikat.

Selain dari itu tercatat ada beberapa bank lain juga tertarik melakukan hal serupa mengikuti langkah dari Bank JP Morgan dan Bank of America.

Baca Juga: Intip Cara Jessica Iskandar dan Shandy Aulia Persiapkan Kemerdekaan Finansial

Baru-baru ini, Pemerintah Amerika Serikat juga akan menerapkan pajak aset kripto. Rancangan Undang-undang telah dibuat. Meski aturan ini banyak ditentang, namun menurut Oscar Darmawan hal ini menandakan bahwa pemerintah USA telah menanggapi serius tentang bisnis aset kripto.

“Penetapan pajak itu menandakan bahwa permintaan aset kripto di AS tinggi sekali dan semakin diakui legalitasnya di AS,” katanya.

Ke depan, permintaan aset kripto akan terus terjadi. Bahkan, Bitcoin dan ETH dan sejumlah aset kripto lain juga masih akan tercatat meningkat pada beberapa hari ke depan. Ini sesuai dari hasil analisa tim Indodax Academy.

Bahkan saat ini, inovasi dari Aset kripto sendiri saat ini mulai merambah ke dunia game dan memunculkan istilah baru yaitu gamefi. “GameFi”, menggabungkan game dan DeFi menjadi satu kata.

Adalah gamifikasi mekanisme keuangan di mana pengguna dapat memperoleh keuntungan dengan bermain game. Istilah populer lainnya untuk sektor ini adalah model “play-to-earn”.

Inovasi di bidang blockchain terus bermunculan dan merambah berbagai industri lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI