Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada periode Juli 2021 neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar 2,59 miliar dolar AS. Ini merupakan nilai surplus ke 15 berturut-turut yang dialami Indonesia.
Realisasi itu lebih tinggi dibandingkan surplus pada Juni 2021 sebesar 1,32 miliar dolar AS tetapi masih lebih rendah dari surplus neraca dagang Juli 2020 yakni 3,26 miliar dolar AS.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, surplus ini terjadi karena nilai ekspor yang mencapai 17,70 miliar pada Juli 2021. Sementara nilai impor lebih kecil jika dibandingkan ekspor, yakni 15,11 miliar dolar AS. Tercatat, Indonesia mengalami surplus berturut-turut selama 15 bulan.
"Pada Juli 2021 ini neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar 2,59 miliar dolar AS," kata Margo dalam konfrensi pers virtualnya, Rabu (18/8/2021).
Baca Juga: Neraca Dagang Juni Catatkan Surplus, Menko Airlangga Beri Catatan Khusus
Margo menjelaskan nilai ekspor Indonesia Juli 2021 mencapai 17,70 miliar dolar AS atau turun 4,53 persen dibanding ekspor Juni 2021, sementara dibanding Juli 2020, nilai ekspor naik 29,32 persen.
Ekspor nonmigas Juli 2021 mencapai 16,71 miliar dolar AS turun 3,46 persen dibanding Juni 2021, tetapi naik 28,26 persen dibanding ekspor nonmigas Juli 2020.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Juli 2021 mencapai 120,57 miliar dolar AS atau naik 33,94 persen dibanding periode yang sama tahun 2020, demikian juga ekspor nonmigas mencapai 113,77 miliar dolar AS atau naik 33,17 persen.
Sementara nilai impor pada Juli 2021 mencapai 15,11 miliar, dolar AS atau mengalami penurunan 12,22 persen, namun dibandingkan Juni 2020 mengalami kenaikan 44,44 persen.
Adapun impor yang turun karena impor migas turun sebesar 22,28 persen dan nonmigas turun 10,67 persen. Sementara itu, nilai impor Juli ini dibanding Juli 2020 masih mengalami penurunan sebesar 44,44 persen.
Baca Juga: Neraca Perdagangan Masih Cetak Surplus 1,32 Miliar Dolar AS di Juni 2021
Dijelaskan Margo, impor migas Juli 2021 senilai 1,78 miliar dolar AS atau turun 22,28 persen dibandingkan Juni 2021 atau naik 86,39 persen dibandingkan Juli 2020.
Sedangkan impor nonmigas Juli 2021 senilai 13,33 miliar dolar AS atau turun 10,67 persen dibandingkan Juni 2021 atau naik 40,21 persen dibandingkan Juli 2020.
Penurunan impor golongan barang nonmigas terbesar Juli 2021 dibandingkan Juni 2021 adalah mesin dan peralatan mekanis 422,3 juta dolar AS (18,39 persen)," papar Margo.
Sementara peningkatan terbesar adalah produk farmasi 185,9 juta dolar AS (66,67 persen).