Suara.com - Semangat memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 dirasakan oleh seluruh rakyat Tanah Air, tanpa terkecuali anak-anak yatim dan dhuafa.
Di tengah keterbatasan dan himpitan ekonomi, para anak yatim binaan Yayasan Media Amal Islami yang didirikan Almarhum K.H. Aslih Ridwan tetap merasakan gelora kemerdekaan dengan mengikuti serangkaian lomba dan acara Muharram Merdeka.
Acara ini dilaksanakan guna merayakan HUT Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus sekaligus Tahun Baru Islam 1443 Hijriah yang jatuh pada 10 Agustus kemarin.
Rona bahagia dan semangat berkompetisi terpancar di raut wajah ratusan anak-anak yatim dan dhuafa termasuk para santri penghafal Alquran yang ada di Rumah Qur’an Media Amal Islami Curug, Parung, yang mengikuti perlombaan.
Baca Juga: Tak Melulu Angkat Senjata, Ini Dokter dan Musisi Pahlawan Nasional Asal Surabaya
Tak hanya itu, mereka juga begitu bersyukur atas pemberian santunan yang diberikan oleh para donatur Yayasan Media Amal Islami.
Acara Muharram Merdeka turut dihadiri Marullah Matali selaku Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Komisaris Pasar Jaya Jakarta La Ode Basir, serta Ketua Umum Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) Syarief Hidayatullah.
Dalam sambutannya, Marullah mengucapkan selamat atas kesuksesan pelaksanaan Muharram Merdeka Yayasan Media Amal Islami di empat wilayah binaan yakni Jakarta, Bogor, Cianjur, dan Serang.
“Semoga apa yang dilakukan oleh KH Aslih Ridwan selama hidup dalam mengelola Yayasan Media Amal Islami mampu dilanjutkan oleh para penerusnya sehingga menjadi manfaat bagi sesama. Saya juga mendoakan agar Yayasan Media Amal Islami terus istiqomah dalam membimbing para santri khususnya anak-anak yatim dan dhuafa,” ujarnya ditulis Selasa (17/8/2021).
Acara Muharram Merdeka juga diisi oleh doa bersama para santri yatim dan dhuafa.
Baca Juga: 5 Negara Pertama yang Mengakui Kemerdekaan Indonesia
“Dalam rangka Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76, mari kita sama-sama berdoa agar Tanah Air lekas pulih dari pandemi Covid-19, sehinggga situasi kembali normal seperti sediakala,” imbuh Marullah.
Sementara itu Sutrisno Muslimin, Ketua Dewan Pembina Yayasan Media Amal Islami menyampaikan motivasi bagi para santri untuk gigih dalam menggapai mimpi.
“Sebab siapapun berhak untuk mencapai cita-cita, bukan tidak mungkin anak pemulung maupun anak yatim untuk menempuh S2 bahkan S3. Oleh karenanya, pendidikan sebagai mobilitas vertikal jangan sampai ditinggalkan. Kami, Yayasan Media Amal Islami juga berupaya dalam memastikan para santri, yatim dan dhuafa bisa mengenyam pendidikan yang berkualitas,” jelasnya.
Sesuai amanat menyukseskan program vaksinasi yang digiatkan pemerintah, para santri yatim dan dhuafa Yayasan Media Amal Islami yang sudah berusia 12 tahun ke atas juga telah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama.
“Kami telah mengantar para santri binaan untuk mendapatkan vaksin sebagaimana hak warga negara seutuhnya. Semoga dengan vaksin yang didapatkan, kekebalan tubuh terhadap virus akan optimal sehingga kegiatan belajar-mengajar tatap muka di Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Yayasan Media Amal Islami kembali berjalan normal,” tutup Sutrisno.