Kinerja MSIN Ditopang Produksi Konten dan Monetisasi YouTube, FB Hingga TikTok

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 16 Agustus 2021 | 09:44 WIB
Kinerja MSIN Ditopang Produksi Konten dan Monetisasi YouTube, FB Hingga TikTok
Ilustrasi televisi [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT MNC Studios International Tbk (MSIN) mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp974,9 miliar pada H1-2021, peningkatan sebesar 36% YoY dibandingkan H1-2020 sebesar Rp716,2 miliar.

Sementara itu, pada Q2-2021, pendapatan usaha mengalami peningkatan yang signifikan yaitu sebesar 112% YoY menjadi Rp488,7 miliar dari Rp231 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Lonjakan besar kepada pendapatan usaha tidak lepas dari peningkatan volume produksi konten dan peningkatan pesat pada pendapatan digital Perseroan.

EBITDA Perseroan dibukukan sebesar Rp228,8 miliar di H1-2021 atau peningkatan sebesar 53% YoY dari Rp149,5 miliar di H1-2020, mencerminkan kenaikan pada margin EBITDA sebesar 23,5% dari 20,9% di tahun lalu.

Baca Juga: Gelar Paparan Publik Insidentil, MSIN Beberkan Prospek Bisnis

Di sisi lain, laba bersih mengalami peningkatan sebesar 101% YoY, dari Rp75,7 miliar di H1-2020 menjadi Rp152,5 miliar di H1-2021, dengan margin laba bersih 15,6% untuk semester tersebut.

Sementara pada Q2-2021, EBITDA dan laba bersih keduanya mengalami peningkatan yang signifikan masing-masing sebesar 146% dan 372% YoY.

Direktur MNC Studios International, Valencia Tanoesoedibjo mengatakan, MSIN senantiasa mempertahankan posisinya di tengah kondisi makro yang penuh tantangan, didukung oleh eksekusi yang kuat dari berbagai inisiatif strategisnya untuk memberikan keuntungan jangka panjang bagi para pemegang saham.

"Hasil Q2-2021 kami menunjukkan torehan yang luar biasa, dengan peningkatan signifikan di setiap metrik keuangan yang penting. Perseroan meningkatkan investasi di lini-lini utama Perseroan, seperti konten dan game, yang diharapkan akan menjadi pendorong pertumbuhan utama di masa mendatang," kata Valencia ditulis Senin (16/8/2021).

"Dengan dukungan pemasaran yang kuat dari platform MNCN untuk mengembangkan bisnis game kami, disertai dengan kemitraan yang strategis untuk mempercepat operasi kami, saya yakin aspirasi kami untuk menciptakan aktivitas game yang terbaik dan terlengkap akan mampu terwujud dalam waktu dekat," papar Valencia Tanoesoedibjo lebih lanjut.

Baca Juga: Perkuat Bisnis E-Sport, MSIN Gandeng Moonton Garap Mobile Legend

Pendapatan konten MSIN menunjukkan tingkat pertumbuhannya yang kuat, dengan membukukan sebesar Rp888,9 miliar pada H1-2021, peningkatan yang signifikan sebesar 21% YoY dari Rp735,5 miliar pada tahun sebelumnya.

Peningkatan pada pendapatan konten disebabkan oleh dimulainya kembali beberapa aktivitas produksi konten Perseroan yang terpengaruh pada Q2-2020 karena periode semi-lockdown.

Oleh karena itu, pertumbuhan pendapatan konten pada Q2-2021 secara YoY lebih substansial yaitu 55% YoY menjadi Rp455 miliar. Selain itu, peningkatan pada pendapatan konten juga berasal dari keterlibatan MSIN yang berkelanjutan dalam mengadopsi iklan kreatif yang ditempatkan di dalam kontennya.

Rumah produksi drama yang dimiliki sepenuhnya oleh Perseroan yaitu MNC Pictures, telah berhasil mempertahankan posisinya sebagai rumah produksi drama yang paling produktif dan senantiasa memproduksi program-program berating tinggi.

Pendapatan digital MSIN juga menorehkan pencapaian yang mengagumkan dengan membukukan kenaikan sebesar 154% YoY menjadi Rp188,6 miliar pada H1-2021 dibandingkan pencapaian sebelumnya yaitu sebesar Rp74,4 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, pada Q2-2021, pendapatan digital mengalami peningkatan menjadi Rp95,4 miliar, kenaikan sebesar 107% YoY dari Rp46,1 miliar pada Q2-2020.

Peningkatan ini terutama disebabkan oleh komitmen Perseroan yang berkelanjutan dalam memproduksi konten original serta kinerja yang kuat dari monetisasi media sosial di YouTube, Facebook, dan TikTok.

Pertumbuhan pendapatan digital diharapkan dapat terus bertumbuh dan menguat di tahun-tahun mendatang karena Perseroan telah membangun operasi end-to-end gaming di bawah E-Sports Star Indonesia.

Lini bisnis game dari MSIN ini akan meluncurkan game pertamanya pada bulan September dengan nama Rapid Fire, yang merupakan online military shooting game, menawarkan beberapa mode kompetitif yang berbeda disertai gameplay dinamis yang diharapkan dapat meningkatkan pengalaman bermain para pemainnya yang mencakup “Team Deathmatch”, “Escape Mission”, “Search and Destroy”, “Escort Mode to Zombies”, “Survival Mode”, dan fitur-fitur menarik lainnya.

Seperti yang telah diumumkan sebelumnya, program pencarian bakat ESI season pertama yang ditayangkan pada bulan Agustus hingga Desember 2020 telah berhasil menarik lebih dari 27.000 peserta pada proses audisinya.

Season kedua akan mulai ditayangkan di bulan Oktober hingga Desember 2021 dan berhasil menunjukkan minat peserta yang luar biasa dengan memperoleh lebih dari 60.000 peserta dalam pekan pertama proses audisi.

Penting untuk diketahui bahwa MSIN telah terlibat dalam produksi dan penayangan kegiatan terkait E-Sports yang mencakup kompetisi profesional dan program pencarian bakat. Berikut ini adalah jadwal aktivitas game ESI.

Beban langsung untuk H1-2021 tercatat sebesar Rp684,5 miliar, mewakili peningkatan sebesar 31% YoY dari tahun sebelumnya sebesar Rp521,8 miliar.

Sementara itu, pada Q2-2021, beban langsung mengalami kenaikan sebesar 102% YoY menjadi Rp341,9 miliar dari Rp169,4 miliar di tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh peningkatan volume produksi serta juga peningkatan biaya produksi per jam konten dalam rangka peningkatan kualitas layar secara keseluruhan dari konten yang diproduksi oleh Perseroan.

Laba kotor telah mengalami peningkatan sebesar 59% YoY dari Rp176,5 miliar di H1-2020 menjadi Rp280,3 miliar di H1-2021 dengan peningkatan margin laba kotor menjadi 28,8% dari 24,6% tahun lalu.

Pada Q2-2021, laba kotor tercatat sebesar Rp141,8 miliar, mewakili pertumbuhan sebesar 169% YoY dari Rp52,7 miliar pada periode yang sama di tahun lalu.

Beban G&A mengalami kenaikan sebesar 37% YoY menjadi Rp61,6 miliar pada H1-2021 dibandingkan Rp45 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Kenaikan dalam biaya G&A tersebut terutama disebabkan oleh perluasan operasi digital MSIN, yang terdiri dari keterlibatannya dalam game, kegiatan produksi original series untuk platform pihak ketiga, dan perluasan dalam aktivitas media sosial Perseroan, termasuk Multi-Channel Network, yang secara kolektif telah mengalami pertumbuhan dengan memiliki lebih dari 278 juta subscribers dan 48,1 miliar views pada Juli 2021.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI