Hanya 3 Persen Kaum Milenial Indonesia yang Sudah Lakukan Investasi

Jum'at, 13 Agustus 2021 | 14:36 WIB
Hanya 3 Persen Kaum Milenial Indonesia yang Sudah Lakukan Investasi
Ilustrasi investasi. (Pexels/Anna Nekrashevich)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peluang investor domestik di Indonesia masih sangat besar. Namun, sumbangsih kaum milenial terhadap investasi di Tanah Air masih terbilang rendah.

Hal itu menjadi pembicaraan dalam Forum Koordinasi Pembiayaan Pembangunan melalui Pasar Keuangan (FKP3K).

FKP3K berisi unsur dari Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), Ototitas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Diskusi itu bermuara pada tekad untuk bersama-sama mendorong perluasan basis investor ritel di Indonesia khususnya dari kalangan generasi milenial.

Hal ini diungkapkan oleh Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti dalam acara webinar ketiga ‘Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like IT #3)’, pada Jumat (13/8/2021).

“Kalau tahun 2019 baru ada sekitar 2,5 juta orang yang menjadi investor ritel, tapi di bulan Juni 2021 ini angkanya meningkat hingga 125% sehingga menjadi 5,6 juta investor ritel. Apakah angka itu besar? Iya, kalau kita lihat dari perkembangan dari 2019 hingga 2021. Tapi apakah ini besar untuk Indonesia? Kurang besar,” terang Destry.

Jika dilihat dari peta demografi Indonesia, jumlah penduduk usia produktif di Indonesia (usia 15-64 tahun) ada 191 juta jiwa.

Jadi kalau baru 5,6 juta penduduk Indonesia yang masuk sebagai investor ritel itu artinya baru 3 persen dari penduduk usia produktif yang memanfaatkan peluang investasi di Indonesia, lanjut Destry.

Menyuplik laporan dari Statista Investment Behaviour Worldwide tahun 2019 terkait dengan perilaku para generasi milenial, Destry memaparkan bahwa dalam laporan itu menyebutkan di Hongkong 57 persen generasi milenialnya telah berinvestasi.

Baca Juga: Menteri Bahlil Lahadalia Klaim Arus Investasi Asing Mulai Sehat

Begitu juga di beberapa negara lain seperti di Amerika Serikat 32 persen, di Australia 28 persen , di Inggris 24 persen, di Jerman 23 persen, dan di Perancis 18 persen telah melakukan investasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI