Ekonom: Investor Harus Hati-hati Investasi di Saham Startup seperti Bukalapak

Rabu, 11 Agustus 2021 | 17:10 WIB
Ekonom: Investor Harus Hati-hati Investasi di Saham Startup seperti Bukalapak
Logo Bukalapak. [Bukalapak]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ekonom dari Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adinegara menyatakan investor harus berhati-hati dalam berinvestasi di saham-saham Startup seperti Bukalapak

Dia menjelaskan, investor perlu memperhatikan dan memikirkan secara matang dalam berinvestasi di saham startup

Pasalnya, lanjut Bhima, perusahaan startup rata-rata belum mendapatkan keuntungan, sehingga investor tidak bisa mengharapkn dividen.

"Dan berharap pada capital gain yaitu selisih karena kenaikan harga saham, jadi dia (investor) mendapatkan di situ," ujar Bhima saat dihubungi, Rabu (11/8/2021).

Selain itu, tutur Bhima, karena mendapatkan dana dari pasar modal, sehingga harus meningkatkan layanannya kepada konsumen. 

Jika tidak, Bhima memperkirakan, bisa terjadi kembali dot com bubble atau yang menjadi saham spekulatif, karena prospeknya terlalu dibesar-besarkan.

"Terlalu dibesar-besarkan prospeknya, sehingga terjadi koreksi yang dalam dan mengganggu pasar modal," ucap dia.

Namun demikian, Menurut Bhima, saat ini memang momentum perusahaan startup harus mencari dana dari pasar modal.

"Tahun 2021 ini momentum startup yang ingin mencari pendanaan publik khususnya IPO, kenapa, ketika adanya pembatasan sosial yang lebih ketat, dan kasus positif yang masih tinggi, masyarakat lebih banyak konsumsi secara online, startup ini berada di tahun keemasan," kata dia. 

Baca Juga: Analis Ungkap Penyebab Anjloknya Saham Bukalapak

Untuk diketahui, Pergerakan saham PT Bulapakak.com Tbk (BUKA) memerah. Bahkan pergerakan harga saham BUKA menyentuh Auto Reject Bawah (ARB).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI