Suara.com - Harga emas dunia melemah setelah komentar hawkish atau cenderung kontraktif oleh pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve.
Mengutip CNBC, Jumat (6/8/2021) harga emas di pasar spot turun 0,4 persen menjadi 1.804,46 dolar AS per ounce dan emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,3 persen lebih rendah menjadi 1.808,90 dolar AS per ounce.
Harga emas melonjak lebih dari 1 persen pada sesi Rabu karena data ketenagakerjaan ADP lebih lemah dari perkiraan, tetapi menyerahkan kenaikan itu setelah Vice Chairman The Fed, Richard Clarida, menyatakan bank sentral dapat mulai melakukan tapering akhir tahun ini.
"Emas diperdagangkan relatif lemah terhadap imbal hasil riil, menunjukkan struktur mikro logam itu rentan terhadap katalis penurunan dan kami memperkirakan pukulan kuat untuk data ketenagakerjaan Jumat, sehingga mungkin ada beberapa momentum lebih lanjut ke sisi bawah," ujar analis TD Securities, Daniel Ghali.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Jadi Rp 941.000 per Gram
Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan bunga.
Analis OANDA, Craig Erlam, mengatakan komentar baru-baru ini oleh sejumlah petinggi The Fed memberi kesan bahwa keseimbangan kekuatan lebih berat ke posisi hawkish, yang akan dipercepat oleh laporan pekerjaan yang berpotensi kuat, dan itu bukan hal positif bagi emas.
Logam lainnya, platinum anjlok 1,5 persen menjadi 1.010,08 dolar ASbper ounce, sementara paladium naik 0,2 persen menjadi 2.650,61 dolar AS per ounce, sedangkan perak turun 0,6 persen menjadi 25,21 dolar AS per ounce.