Suara.com - Ekonom Chatib Basri mengusulkan adanya perubahan sistem pembagian bantuan sosial kepada masyarakat, terutama pada pencairan bantuan langsung tunai (BLT) masa pandemi covid-19.
Ia memberi ide, agar menambahkan syarat vaksinasi bagi penerima bantuan langsung tunai tersebut.
Ide ini, jelas Chatib, juga memberi keuntungan yakni bisa mempercepat program vaksinasi yang sedang digeber pemerintah.
"Kenapa sebagian dari BLT itu bikin di dalam conditional cash transfer yang disebut cash for vaccine. Jadi kalau orang mau dapat cash dia harus vaksin. Dengan begitu prosesnya akan lebih cepat," ujar Chatib dalam konferensi pers virtual, Kamis (5/8/2021).
Baca Juga: Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari jadi Sentra Vaksin Lintas Agama di Jakbar
Chatib yang juga mantan Menteri Keuangan ini memberi catatan, ide itu bisa dijalankan, jika pemerintah bisa memastikan pasokan vaksin tersedia.
Jika ide ini berjalan baik, Ia merasa yakin perekonomian nasional masih bisa naik tinggi meski ada PPKM.
"Jadi kalau suplai vaksinnya terpenuhi, ada insentif orang untuk melakukan vaksinasi. Di Amerika Serikat juga memberikan insentif. Tentu angkanya berbeda di kita yaitu 100 dolar AS untuk setiap orang yang mau melakukan vaksin," jelasnya.
Namun demikian, Chatib memperkirakan pada kuartal III ini pertumbuhan ekonomi nasional agak sedikit tersendat dan tidak setinggi pada kuartal II 2021 yang sebesar 7,07 persen.
"Jadi kuncinya, saya katakan adalah bagaimana mempercepat proses vaksin agar momentum ini (perbaikan ekonomi) dapat terjadi, salah satunya bansos diberikan, dan juga cash per vaccine."
Baca Juga: WHO Serukan Moratorium Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga, Kalau Buat Nakes Indonesia?