Data BPS : Ekonomi Indonesia Tumbuh 7,07 Persen di Kuartal II 2021

Kamis, 05 Agustus 2021 | 12:21 WIB
Data BPS : Ekonomi Indonesia Tumbuh 7,07 Persen di Kuartal II 2021
Ilustrasi, pemulihan ekonomi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2021, hasilnya pertumbuhan ekonomi mencapai 7,07 persen secara year on year.

Perekonomian Indonesia yang diukur dari PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp 4175,8 triliun dan atas dasar harga konstan Rp 2.772,8 triliun.

Hal ini tidak lepas dari peristiwa sepanjang periode tersebut. Pertumbuhan ekonomi global pada kuartal II-2021 alami peningkatan yang terlihat dari pergerakan Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, kondisi perekonomian global yang cukup baik sepanjang kuartal tersebut membuat kondisi perekonomian juga ikut membaik, hal ini tercermin dari pergerakan indeks PMI global dari 54,8 menjadi 56,6 pada Juni 2021.

Baca Juga: Duh! 20 Persen Rakyat Indonesia Tak Mau Divaksin

Selain itu harga komoditas yang cukup baik juga mendorong kondisi ekonomi yang ada, usai mengalami kontraksi yang cukup hebat akibat pandemi Covid-19.

"Maka perekonomian Indonesia secara q to q tumbuh 3,31 persen. Sementara secara year on year tumbuh 7,07 persen" ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Jakarta, Kamis (5/8/2021).

Selain itu kegiatan perdagangan dari sisi ekspor dan impor selama periode tersebut juga menyumbang perbaikan ekonomi.

"Ekonomi kita di kuartal II menunjukkan arah perbaikan, dilihat dari ekspor dan impornya," sambungnya.

Sementara itu, aktivitas masyarakat pada kuartal II-2021 di berbagai lokasi juga mengalami peningkatan baik secara q to q maupun year on year. Hal ini berbeda dengan aktivitas masyarakat pada kuartal I-2021 maupun aktivitas masyarakat di kuartal II-2020.

Baca Juga: Cuma 205 Wisman yang Berkunjung ke Sumut Pada Semester I

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI