Suara.com - Penguatan dolar AS membatasi reli singkat harga emas dunia yang didorong oleh pernyataan Chairman the Fed Jerome Powell bahwa kenaikan suku bunga acuan tidak akan terjadi untuk saat ini.
Mengutip CNBC, Senin (2/8/2021) harga emas di pasar spot turun 0,8 persen menjadi 1.814,00 dolar AS per ons. Sedangkan emas di pasar berjangka AS turun 1 persen ke harga 1,817,20 dolar AS.
Emas mencapai puncaknya dalam dua minggu terakhir pada hari Kamis setelah Powell mengatakan pasar kerja AS masih memiliki beberapa alasan untuk diatasi sebelum The Fed akan menarik kembali dukungannya. Emas juga di jalur untuk kenaikan mingguan.
Bob Haberkorn, analis senior dari RJO Futures mengatakan data yang menunjukkan kenaikan inflasi inti pada kecepatan yang sedikit lebih lambat dari perkiraan bulan lalu, ditambah dengan dolar yang lebih kuat, membebani emas.
Baca Juga: Naik Rp 8.000, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 958.000 per Gram
Komoditas emas secara tradisional dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
"Emas masih terlihat kuat pada level ini dan fakta bahwa The Fed tidak benar-benar mengatakan apa pun yang akan mengubah arah pembelian aset atau kenaikan suku bunga menambah kekuatan pasar," kata Haberkorn.
Imbal hasil obligasi pemerintah yang lebih rendah menurunkan biaya peluang memegang emas, yang tidak membayar bunga. Indeks dolar, yang telah merosot ke level terendah satu bulan sebelumnya, akhir pekan ini naik 0,3 persen mengurangi daya tarik emas bagi pemegang mata uang lainnya.
Harga logam lainnya perak turun 0,3 persen menjadi 25,45 dolar AS tetapi berada di jalur untuk kenaikan mingguan pertama dalam empat pekan. Palladium naik 0,5 persen menjadi 2.659,19 dolar AS, sementara platinum turun 1,1 persen menjadi 1.048,81 dolar AS.
Baca Juga: Investor Sambut Komentar The Fed, Harga Emas Melesat