Suara.com - Harga emas dunia menguat mendekati level 1.800 dolar AS karena dolar melemah dan imbal hasil obligasi Amerika yang merosot.
Mengutip CNBC, Rabu (28/7/2021) harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi 1.800,46 dolar per ounce, sedangkan emas berjangka Amerika Serikat ditutup sedikit berubah di 1.799,8 dolar AS per ounce.
Indeks Dolar (Indeks DXY) tergelincir 0,3 persen menurunkan biaya emas bagi pemegang mata uang lainnya.
Juga, imbal hasil US Treasury 10-tahun mencapai rekor terendah, diterjemahkan ke dalam pengurangan opportunity cost memegang emas.
Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Lagi Jadi Rp 940.000 per Gram, Imbas PPKM Level 4?
Logam mulia itu tertahan dalam kisaran perdagangan yang ketat selama beberapa pekan terakhir setelah sempat menembus 1.830 dolar AS gagal memanfaatkan imbal hasil US Treasury yang lemah.
"Emas harus dilihat dari perspektif lintas aset dan bukan hanya dari obligasi, dan dengan return yang kuat di pasar ekuitas, menghambat aliran modal ke emas," kata Bart Melek, Head of Commodity Strategies di TD Securities.
Investor akan mencermati bagaimana The Fed menyeimbangkan percepatan inflasi dengan meningkatnya ancaman ekonomi dari varian Delta virus corona, dalam pertemuan kebijakan dua hari yang dimulai Selasa.
Logam lainnya, perak tergelincir 1,8 persen menjadi 24,71 dolar AS per ounce, platinum menyusut 1,1 persen menjadi 1.052,96 dolar AS per ounce dan paladium anjlok 1,8 persen menjadi 2.609,14 dolar AS per ounce.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Melemah Jelang Pertemuan The Fed