Grab Bantah Ikut Dukung Aksi Massa Ojol 24 Juli

Jum'at, 23 Juli 2021 | 14:22 WIB
Grab Bantah Ikut Dukung Aksi Massa Ojol 24 Juli
Grab meresmikan GrabBike Lounge ketiga di TB Simatupang, Jakarta Selatan. (Dok Grab)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Manajemen Grab Indonesia membantah telah mendukung aksi massa para pengemudi ojek online (ojol) yang digelar pada 24 Juli besok. Manajemen merasa tidak terlibat dalam rencana aksi massa ojol itu.

Untuk diketahui, beredar informasi selebaran yang memuat adanya Seruan Aksi Nasional "Jokowi End Game". Informasi itu tersebar lewat pesan instan di mana tercantum logo-logo platform penyedia ojol.

Para ojol tersebut juga akan melakukan longmarch dari Glodok menuju Istana Negara.

"Bersama ini kami tegaskan bahwa Grab tidak terlibat sama sekali dalam gerakan ini dimana penyertaan logo perusahaan dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," ujar President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata dalam keterangannya, Jumat (23/7/2021).

Baca Juga: Minta Ojol hingga Mahasiswa Tak Demo Jokowi di Istana, Polisi: RS dan Kuburan Sudah Penuh

Menurut Ridzki, Grab selalu berkoordinasi dengan pemerintah dan mendukung penuh upaya penanganan pandemi COVID-19 serta pemulihan kesehatan dan ekonomi nasional melalui berbagai inisiatif.

Grab juga telah berperan aktif mendorong percepatan program vaksinasi nasional yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang telah dilaksanakan sejak Februari 2021.

Grab berkomitmen penuh dalam mendukung sumber penghidupan yang berkesinambungan bagi para mitra selama masa pandemi ini melalui berbagai program bantuan seperti program ATASI yaitu, Antisipasi - pengembalian biaya tes Antigen atau PCR mitra pengemudi serta proteksi pendapatan sampai Rp3 juta per mitra yang terkonfirmasi positif COVID-19.

"Tangkal - dukungan Grab bagi mitra pengemudi untuk memperoleh barang kebutuhan sehari-hari dan obat-obatan melalui aplikasi mitra. Serta Vaksinasi -mendorong dan dan mendukung program vaksinasi bagi mitra pengemudi di seluruh Indonesia," jelas Ridzki.

Ridzki menegaskan, para mitra pengemudi dan pengiriman Grab terikat oleh kode etik, termasuk ketentuan yang mengatur mereka untuk tidak terlibat atau memprovokasi mitra lain untuk melakukan kegiatan yang dapat merusak fasilitas umum atau merugikan pihak lain, dan atau merugikan pihak manapun tidak terkecuali merugikan Grab.

Baca Juga: Kelewat Nyeleneh, Potret Jaket Ojol Ini Bikin Geleng-Geleng Kepala

Atas ketentuan ini, mitra yang terlibat akan bertanggung jawab secara pribadi dan karenanya membebaskan Grab dari segala pertanggungjawaban, atas setiap perbuatan yang dilakukan secara individu atau bersama-sama pihak lain, dengan latar belakang atau tujuan politik atau idealisme tertentu, menggunakan atau tidak menggunakan atribut, merk atau logo Grab, atau visual lainnya yang dapat diasosiasikan dengan Grab.

"Sikap dan opini yang diungkapkan oleh mitra pengemudi dan pengiriman Grab seluruhnya bersifat pribadi dan tidak mencerminkan opini atau sikap Grab sebagai perusahaan," tutup Ridzki.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI