Right Issue Jumbo BRI Akhirnya Disetujui, Bakal Raup Dana Berapa?

Kamis, 22 Juli 2021 | 16:51 WIB
Right Issue Jumbo BRI Akhirnya Disetujui, Bakal Raup Dana Berapa?
Direktur Utama BRI, Sunarso. (Dok: BRI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang digelar pada Kamis (22/7/2021), akhirnya menyetujui persetujuan atas rencana Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (rights issue).

Rights issue adalah Penawaran Umum Terbatas I yang dilakukan BBRI terkait rencana pembentukan Holding BUMN Ultra Mikro, bersama dengan PT. Pegadaian (Persero) dan PT. Permodalan Nasional Madani (Persero).

Direktur Utama BBRI Sunarso mengatakan dalam PMHMETD, pemerintah akan menyetorkan seluruh saham Seri B dalam Pegadaian dan PNM kepada BRI atau Inbreng.

Setelah transaksi, BRI akan memililiki 99,99 persen saham Pegadaian dan PNM. Disamping itu, pemerintah akan tetap memiliki satu lembar saham Seri A Dwiwarna pada Pegadaian dan PNM.

"Perseroan merencanakan penerbitan sebanyak-banyaknya 28.677.086.000 saham Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp50. Adapun jumlah lembar saham dan harga pelaksanaan akan disampaikan kemudian,” kata Sunarso dalam konfrensi pers secara virtual.

Dana hasil dari aksi korporasi akan dimanfaatkan oleh BRI untuk pembentukan Holding Ultra Mikro yang dilakukan melalui penyertaan saham BRI dalam Pegadaian dan PNM, sebagai hasil dari inbreng Pemerintah.

Selebihnya akan digunakan sebagai modal kerja BRI dalam rangka pengembangan ekosistem Ultra Mikro, serta bisnis mikro dan kecil.

Aksi korporasi nantinya akan berdampak kepada laporan keuangan konsolidasian BRI pada tanggal 31 Maret 2021, diantaranya total aset BRI meningkat dari Rp1.411 triliun menjadi Rp1.515 triliun, total liabilitas BRI meningkat dari Rp1.216 triliun menjadi Rp1.289 triliun; dan laba bersih BRI meningkat dari Rp7 triliun menjadi Rp8 triliun.

Sunarso menambahkan bahwa Holding Ultra Mikro tidak saja memberikan manfaat bagi BRI, Pegadaian dan PNM namun juga bagi pelaku usaha Ultra Mikro dan perekonomian nasional.

"PNM akan berperan di fase Empowerment. Pinjaman kelompok yang disalurkan PNM selain bernilai sebagai pembiayaan, juga berfungsi dalam pemberian asistensi dan peningkatan kapabilitas," katanya.

Kemudian, di fase Integration, BRI dan Pegadaian dapat membantu pelaku usaha di segmen tersebut dengan berbagai produk gadai maupun KUR.

Dan pada tahap terakhir pada fase Upgrade, Holding Ultra Mikro memungkinkan pelaku usaha Ultra Mikro naik kelas menjadi nasabah Mikro BRI yang berbasis komersial.

"Proses dimaksud akan terjadi dalam satu ekosistem sehingga lebih efektif dan efisien," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI