Ekonomi Global Mulai Pulih, Kinerja Emiten Tekstil Diprediksi Bangkit

Senin, 19 Juli 2021 | 13:11 WIB
Ekonomi Global Mulai Pulih, Kinerja Emiten Tekstil Diprediksi Bangkit
Pekerja menyelesaikan pesanan jahitan pakaian muslim di Cibiru, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/10).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tanda-tanda pemulihan ekonomi global sudah mulai terlihat. Sinyal positif itu akan membawa angin segar pada emiten tekstil seperti PT Pan Brothers Tbk (IDX: PBRX).

Dengan pulihnya kondisi ekonomi global, permintaan akan produk tekstil diperkirakan akan terus meningkat.

Ketua Dewan Penasihat Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat merasa yakin pada 2022, orientasi pasar ekspor akan pulih.

Sebab, pasar Amerika, Eropa, dan Jepang segera pulih. Di negara-negara tersebut, lapangan pekerjaannya pun sudah terlihat membaik, sehingga akan meningkatkan daya beli.

Sedangkan di pasar domestik, kata Ade, kemungkinan tidak secepat pasar ekspor karena masih menghadapi berbagai hambatan.

“Mendorong buying power masyarakat Indonesia tentu tidak akan pulih tahun ini, walaupun pada 2022 mungkin hanya naik sedikit. Tapi kalau semua masalah tersebut terlewati, maka pada 2023 berpotensi mulai tumbuh signifikan,” ujar dia kepada media, Senin (19/7/2021).

Di sisi lain, proses gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) terhadap sejumlah perusahaan seperti Pan Brothers sebaiknya dihentikan sementara waktu, sehingga dapat memberikan jeda waktu kepada industri tekstil dan garmen untuk bangkit.

Menurut Ade, tindakan PKPU di tengah pandemi sangat tidak bijak, sebab makin memperburuk kondisi industri dan ekonomi Indonesia.

“Nanti bisa mulai dari titik nol lagi dalam membangun seluruh infrastruktur, suprastruktur, dan lain-lain. Ini akan merugikan Indonesia,” tegasnya.

Baca Juga: Daftar Museum di Jakarta Terbaru 2021, Total 47 Tempat

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Pan Brothers Iswar Deni mengatakan, perseroan tengah fokus memastikan kesehatan dan keselamatan pekerja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI