Suara.com - Pemerintah memutuskan untuk menyalurkan Kartu Sembako hingga 14 bulan merespons kebijakan PPKM Darurat yang bakal diperpanjang oleh pemerintah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan saat ini pemerintah tengah mendata ulang jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) kartu sembako yang disinyalir akan bertambah jumlahnya.
Sri Mulyani menerangkan untuk kartu sembako akan diberikan kepada 18,8 juta KPM. Jika rata-rata 4 orang perkeluarga akan ada 75,2 juta orang penerima manfaat yang mendapatkan alokasi anggaran Rp 42,37 triliun untuk 12 bulan, dimana masing-masing Rp 200 ribu perbulan.
"Nah untuk kondisi pandemi ini kita akan menambahkan 2 bulan ekstra di bulan Juli-Agustus ini, sehingga mereka akan dapat Rp 200 ribu ditambah Rp 200 ribu yaitu Rp 400 ribu bagi keluarga pemegang kartu sembako," kata Sri Mulyani dalam konfrensi pers ditulis, Senin (19/7/2021).
Baca Juga: Viral, Tutorial Menawar Harga ke Pedagang Kecil Saat PPKM Bikin Terenyuh
Segingga anggaran tambahan yang disediakan oleh pemerintah sebesar Rp 7,52 triliun.
"Jadi untuk ini 18,8 juta keluarga pemegang kartu sembako akan dialokasikan anggarannya dalam satu tahun ini menjadi Rp 49,89 triliun,” katanya.
Tak hanya itu, pemerintah juga memberikan bantuan beras Bulog kepada 28,8 juta KPM yaitu bagi kelompok penerima kartu sembako sebanyak 18,8 juta KPM ditambah kelompok penerima Bansos tunai sebanyak 10 juta KPM yang akan mendapat 10 kg perkeluarga.
Anggaran yang disediakan pada program ini sebesar Rp 3,58 triliun untuk pembelian hampir lebih dari 250 ribu ton beras dari gudang Bulog.
"Menteri Sosial juga menerima permintaan dari daerah sebesar 5,9 juta keluarga yang diharapkan mendapat bansos tunai dari Pemerintah. Jadi kita telah memutuskan bahwa keluarga ini akan diberikan sama seperti keluarga penerima kartu sembako. Jadi kita menambahkan 5,9 juta KPM mereka akan mendapatkan 6 bulan masing-masing Rp200 ribu perbulannya, sehingga anggarannya adalah Rp7,08 triliun,” pungkasnya.
Baca Juga: PPKM Darurat sampai Akhir Juli, Kick-off Liga 1 Mungkin Mundur Lagi