Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan ini dibuka melemah, adapun IHSG turun ke level 6.062 dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan kemarin di level 6.072.
Melansir data RTI, Senin (19/7/2021), IHSG diawal pra perdagangan dibuka di zona merah dengan turun 10 basis poin atau melemah 0,16 persen.
Setelah dibuka tepat pukul 09:00 laju IHSG terus merangkak turun hingga level 6.058 dengan melemah 13,6 basis poin.
Sementara itu indeks LQ45 juga dibuka melemah, pada awal pra perdagangan indeks ini terkoreksi sebesar 2 basis poin atau melemah 0,24 persen ke level 845.
Baca Juga: Di Tengah PPKM Darurat, IHSG Sepakan Naik 0,54 Persen
Pada level tersebut IHSG telah ditransaksikan sebanyak 11 juta lembar saham dengan nilai mencapai Rp 34 miliar dan volume transaksi mencapai 2,7 ribu kali.
Sebanyak 140 saham menguat, 93 saham melemah dan 208 saham belum ditransaksikan.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pergerakan IHSG sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajar.
"Perlambatan roda perekonomian yang terjadi masih menjadi tantangan tersendiri bagi pasar modal Indonesia," sebut William.
Adapun pergerakan IHSG yang cenderung tertekan dapat dimanfaatkan tidak hanya oleh investor jangka panjang dan menengah, tetapi juga investor jangka pendek.
Baca Juga: Jelang Akhir Pekan IHSG Bergerak di Zona Hijau ke Level 6.063
"Pergerakan saham yang fluktuatif dapat digunakan untuk trading ataupun investasi strategi jangka pendek," ucapnya.
Dirinya memprediksi IHSG pada awal pekan ini akan bergerak di kisaran level 5.913 hingga 6.123. Adapun saham-saham yang dicermatinya seperti AKRA, TLKM, ASII, BBNI, KLBF, ITMG, JSMT, dan CTRA.