Modal Awal Ratusan Ribu, Ini Rahasia Sarwono Besarkan Cotton Ink

Jum'at, 16 Juli 2021 | 14:45 WIB
Modal Awal Ratusan Ribu, Ini Rahasia Sarwono Besarkan Cotton Ink
ShopeePay Talk.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa orang mungkin pernah mengira Cotton Ink adalah label asal luar negeri. Bahkan satu kelompok dengan busana kasual seperti Pull & Bear, H&M, Stradivarius atau beberapa ritel lainnya yang sering kita lihat berjajar di pusat perbelanjaan kelas menengah ke atas.

Namun, siapa sangka, Cotton Ink merupakan brand lokal yang dibangun oleh dua perempuan asal Indonesia yakni Ria Sarwono dan Carline Darjanto. Ria Sarwono pun membagikan rahasia suksesnya dalam membangun bisnis fashion dalam event ShopeePay Talk yang diselenggarakan secara virtual pada Jumat, (16/7/2021).

“Aku nggak pernah nyangka kalau Cotton Ink akan sebesar sekarang, karena awal mula aku membuat CottonInk juga karena sekadar mau punya penghasilan sendiri setelah aku lulus kuliah,” tutur Ria.

Kata Ria, terbentuknya bisnis Cotton Ink bermula dari kepopuleran nama Barack Obama di Indonesia karena keluar sebagai pemenang dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS). Maklum, Obama pernah menghabiskan sebagian masa kecilnya di Jakarta.

Ketenaran nama Obama di Indonesia membuka peluang bisnis. Dia bersama sahabatnya Carline Darjanto langsung membuat kaos sablon bergambar Presiden AS pertama keturunan Afrika-Amerika itu, dengan usung merek Cotton Ink.

“Aku cuma modal 500 ribu aja. Waktu itu karena mikirnya cuma mau bikin kaos 24 pcs, jadi ya nggak kepikiran untuk ngeluarin uang banyak-banyak. Toh, aku juga nggak expect bakalan banyak yang beli. Eh ternyata, kurang dari satu minggu, kaos itu udah sold out,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ria juga mengaku bahwa dirinya pernah menghadapi tantangan dalam menjalankan bisnis tersebut. Dia juga tak menampik pernah bertengkar dengan patnernya Carline.

“Ketika kami berdua bertengkar, aku selalu inget, kalau kami berdua masih punya visi yang sama. Jadi, ya kami selalu mengingat visi kami lagi, dan kembali melanjutkan bisnis ini," katanya.

Tantangan lain yang pernah dihadapinya adalah aspek produksi. Namun, keduanya selalu punya cara untuk mengatasi masalah tersebut. Tantangan yang paling membuat stres adalah saat hendak melakukan ekspansi bisnis.

Baca Juga: Bosan? Ini 5 Kegiatan Seru di Rumah Anti Mati Gaya selama PPKM Darurat

"CottonInk ini self-funded, jadi ketika kita ingin melakukan ekspansi bisnis yang lebih luas, jadi dilema gitu. Semua pasti ada resikonya, jadi ya kita selalu melakukan ekspansi perlahan,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI