Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai ekspor Indonesia pada Juni 2021 mencapai 18,55 miliar dolar AS.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, jika dibandingkan dengan posisi pada Mei 2021, maka kinerja ekspor tersebut mengalami kenaikan sebesar 9,52 persen (month-to-month/mtm), begitu juga secara tahunan atau year on year (yoy) meroket 54,46 persen.
Kenaikan ekspor ini disebabkan oleh meroketnya ekspor migas sebesar 27,23 persen mtm dan naiknya ekspor nonmigas sebesar 8,45 persen mtm.
Begitu juga dengan periode yang sama tahun lalu, dimana kinerja ekspor migas naik sebesar 117,15 persen, sementara ekspor nonmigas naik 51,35 persen yoy.
Baca Juga: Membangun Kapasitas Petani Kopi Subang dengan Desa Devisa
"Perkembangan ekspor sepanjang tahun 2021 sangat menjanjikan, terlihat dari grafik yang selalu diatas grafik 2 tahun sebelumnya (2019-2021)," ucap Margo Yuwono dalam konfrensi pers virtualnya, Kamis (15/7/2021).
Dia menjelaskan, pertumbuhan ekspor pada Juni 2021 tersebut didorong oleh naiknya permintaan dari negara mitra dagang Indonesia, serta meningkatnya harga komoditas.
Terutama didorong oleh kenaikan ekspor minyak mentah sebesar 28,52 persen, hasil minyak 63,43 persen, dan gas sebesar 18,15 persen.
Sementara itu, ekspor nonmigas didorong oleh kenaikan ekspor besi dan baja sebesar 32,3 persen, kendaraan dan bagiannya sebesar 42,19 persen, dan kenaikan beberapa komoditas lainnya.
Di sisi lain, ekspor komoditas nonmigas didorong terutama oleh ekspor komodita besi dan baja yang naik sebesar 181,19 persen dengan negara tujuan utama ke China, Taiwan, dan Malaysia.
Baca Juga: Industri Ekspor di Kepri Diizinkan Tetap Operasi Selama PPKM Darurat