Suara.com - Harga emas dunia naik setelah Chairman Bank Sentral AS The Federal Reserve, Jerome Powell, meyakinkan investor bahwa akan melanjutkan kebijakan moneter yang akomodatif meski terjadi lonjakan inflasi.
Mengutip CNBC, harga emas di pasar spot melesat sekitar 1 persen menjadi 1.824,75 dolar AS per ounce. Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat ditutup naik 0,8 persen menjadi 1.825 dolar AS per ounce.
Powell, dalam sambutan yang disiapkan sebelum memberikan kesaksian di hadapan Kongres, mengatakan pasar tenaga kerja Amerika "masih jauh" dari kemajuan yang ingin dilihat The Fed sebelum mengurangi dukungannya terhadap ekonomi.
Sementara inflasi yang tinggi saat ini akan mereda dalam beberapa bulan mendatang.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Jadi Rp 945.000 per Gram
Data menunjukkan indeks harga konsumen dan harga produsen Amerika melonjak bulan lalu.
"Itu (komentar Powell) benar-benar memperkuat keyakinan bahwa meski data inflasi lebih panas, The Fed masih tetap berada di jalur yang cukup akomodatif," kata Edward Moya, analis OANDA.
Investor juga menyambut komentar pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) bahwa pihaknya tidak akan melakukan pengetatan terlalu dini.
Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga Amerika, yang meningkatkan opportunity cost memegang logam kuning yang tidak memberikan bunga.
Depresiasi dolar, yang mengembalikan daya pikat emas kepada pemegang mata uang lainnya, dan penurunan imbal hasil US Treasury, menambah dukungan lebih lanjut kepada logam mulia.