Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun rumah susun (Rusun) untuk mahasiswa Universitas Negeri Manado (Unima). Rusun senilai Rp14,63 miliar ini dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid mengatakan, pembangunan rusun untuk mahasiswa merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
“Kami ingin agar generasi muda Indonesia seperti para mahasiswa bisa belajar tinggal di hunian vertical seperti Rusun. Sebab, ke depan lahan untuk perumahan semakin terbatas sehingga pembangunan Rusun adalah salah satu alternatif hunian yang ada,” ujar Khalawi dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (11/7/2021).
Menurut Khalawi, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman di pasal 5 ayat 1 menyatakan negara bertanggung jawab atas penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman yang pembinaannya dilaksanakan oleh pemerintah.
Baca Juga: Kementerian PUPR Bangun 30 Rusus MBR di Kabupaten Rokan Hilir
Kementerian PUPR juga siap bekerjasama dengan pemerintah daerah dan perguruan tinggi agar program pembangunan Rusun ini bisa berjalan dengan baik di lapangan.
“Kami akan terus mendorong pelaksanaan Program Sejuta Rumah. Kami ingin agar pemerintah daerah dan perguruan tinggi bisa ikut mensosialisasikan pentingnya hunian vertikal untuk tempat tinggal,” katanya.
Sementara Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Sulawesi I, Hujurat mengatakan, pihaknya telah selesai membangun satu tower Rusun senilai Rp14,63 M untuk mahasiswa di Unima di Tondano.
Dirinya bersama Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Utara, Recky W. Lahope dan PPK Rumah Susun dan Rumah Khusus, Lanny Mamudi juga melaksanakan kunjungan kerja ke lapangan guna monitoring dan evaluasi sekaligus mengecek hasil pembangunan Rusun tersebut.
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, saat ini pekerjaan di lapangan telah memasuki tahap finishing. Dirinya meminta agar para pekerja bangunan tetap memperhatikan kerapihan pada setiap bagian-bagian yang dikerjakan, sehingga apa yang dikerjakan menghasilkan kualitas yang baik dan bisa memberi kesan dan kenyamanan bagi penghuni nantinya.
Baca Juga: Kementerian PUPR: Pemda Bisa Usulkan Program Perumahan lewat SIBARU
Spesifikasi Rusun mahasiswa Unima ini terdiri satu tower setinggi tiga lantai dengan tipe 24 sebanyak 43 unit hunian. Kementerian PUPR telah melengkapi Rusun tersebut dengan meubelair yang memiliki kualitas baik seperti tempat tidur susun, lemari pakaian, dan meja belajar.
Di dalam setiap unit juga tersedia kamar mandi dan bisa menampung delapan orang di setiap unitnya. Unit hunian di Rusun ini juga disediakan kamar khusus untuk panyandang disabilitas sebanyak dua unit dengan meubelair yang baik, kamar mandi dan bisa menampung empat orang.
Sebagai informasi ,Rusun tersebut dibangun secara Multi Years Contract (MYC) tahun 2020–2021 dan dikerjakan oleh PT. Sagita Utama Lestari sebagai kontaktor pelaksana. Waktu pelaksanaan pembangunan Rusun ini selama 330 hari kerja dengan nilai kontrak Rp14,63 M. Lokasi Rusun ini berada di Kompleks UNIMA Jalan Unima, Kelurahan Tonsaru, Kecamatan Tondano Selatan, Kabupaten Minahasa.
“Tahap pekerjaan di lapngan tinggal pekerjaan finishing akhir pada bagian-bagian tertentu pada Rusun tersebut. Mahasiswa nantinya tinggal hanya membawa pakaian mereka karena Rusun ini dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang lengkap. Dengan fasilitas yang lengkap dan tempat tinggal yang nyaman nantinya para mahasiswa bisa lebih fokus belajar," pungkasnya.