Suara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendekati generasi muda agar mau terjun ke sektor pertanian. Salah satu strategi yang dilakukan Kementan adalah memaksimalkan peran alat dan mesin pertanian (alsintan), yang salah satunya diberikan kepada Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan.
Alsintan yang diberikan berupa dua unit power thresher multiguna, dua unit corn sheller mobile, satu paket implementasi dan pendampingan teknologi produksi kedelai di Indonesia Timur, satu paket integrated farming menuju zero waste, satu hektare pembangunan nursery kopi, dan satu unit pengolahan processing daging.
Bantuan lainnya adalah satu unit traktor roda empat, dua unit traktor roda dua, dua unit transplanter, satu unit screenhouse, satu unit screenhouse hidroponik. Ada juga sapi perah, 20 ekor Kambing Saanen, 20 ekor Kambing PE, serta satu paket kerja sama kemitraan riset pertanian.
Bantuan diserahkan oleh Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) kepada Rektor Unhas Dwia Aries Tina Pulubuhu di Lantai 1 Gedung Rektorat Unhas.
Baca Juga: SYL Ajak PNS hingga Menteri Konsumsi Beras Premium Berkualitas Produksi Bulog
Menurut SYL, bantuan alsintan diberikan untuk mengakselerasi dan mendorong mahasiswa agar siap menjadi petani milenial.
“Tindak lanjut dari penyerahan bantuan ini adalah MoU untuk menyiapkan regenerasi petani melalui petani milenial bagi mahasiswanya yang berakhir masa studinya. Kita jadikan semuanya petani milenial,” ujar SYL.
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Ali Jamil mengatakan, alsintan bisa mengubah pola pandang milenial terhadap pertanian.
"Salah satu fokus Kementerian Pertanian adalah menghadirkan banyak petani milenial. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan alsintan. Karena alsintan bisa mengubah pola pikir generasi muda," katanya.
Ali menjelaskan lebih lanjut mengenai hal tersebut.
"Dulu, pertanian identik dengan kotor. Tapi dengan alsintan, pola itu berubah. Sebab kini pertanian dilakukan dengan mesin. Olah tanah dilakukan dengan traktor, penyebaran benih bisa dilakukan dengan drone, menanam dengan rice transplanter, panen dengan combine harvester dan lainnya," terangnya.
Baca Juga: Universitas Hasanuddin Akan Vaksinasi 20 Ribu Mahasiswa dan Alumni, Wujudkan Herd Immunity
Direktur Alat dan Mesin Pertanian Ditjen PSP Kementan, Andi Nur Alamsyah, memperkuat pernyataan itu.
"Dengan alsintan pertanian menjadi lebih efektif dan efisien. Misalnya, dahulu olah lahan dilakukan beberapa hari dengan melibatkan sejumlah orang Tapi dengan alsintan, olah lahan hanya butuh beberapa jam dengan seorang operator. Alsintan juga juga bisa menekan losses yang membuat produktivitas meningkat," katanya.
Rektor Unhas, Dwia Aries, menyatakan kesiapannya untuk mengoptimalkan penggunaan bantuan dari Kementan.
“Kami siap memfungsikan bantuan ini, dan untuk program akselerasi kami tentunya siap melaksanakan, dan kami juga turut bangga karena kementerian pertanian dipimpin oleh alumni terbaik kami,” katanya.