Suara.com - Harga minyak dunia menguat setelah negara-negara OPEC Plus membatalkan pembicaraan tentang tingkat produksi.
Mengutip CNBC, Selasa (6/7/2021) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, melesat 94 sen, atau 1,2 persen menjadi 77,11 dolar AS per barel, diperdagangkan di sekitar level tertinggi dua setengah tahun.
Sementara harga minyak patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, melejit 1,11 dolar AS atau 1,5 persen menjadi 76,27 dolar AS per barel.
Menteri OPEC Plus mengabaikan pembicaraan tersebut dan tidak menetapkan tanggal baru untuk melanjutkannya, setelah perselisihan pekan lalu ketika Uni Emirat Arab menolak perpanjangan delapan bulan yang diusulkan untuk pembatasan produksi.
Baca Juga: OPEC+ Tunda Pertemuan, Harga Minyak Dunia Langsung Turun
Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya, kelompok yang dikenal sebagai OPEC Plus, menyepakati pengurangan output pada 2020 untuk mengatasi jatuhnya harga yang disebabkan pandemi.
Produsen secara bertahap melonggarkan pembatasan output, tetapi rencana pada Jumat untuk meningkatkan produksi sekitar 2 juta barel per hari (bph) dari Agustus hingga Desember 2021 dan memperpanjang pakta tersebut pada serangkaian perubahan produksi secara bertahap hingga akhir 2022 ditolak UEA.
Prospek OPEC Plus tidak menambahkan barel ekstra ke pasar bulan depan mendorong harga, tetapi juga menambah volatilitas, kata analis Rystad Energy, Louise Dickson, mencatat harga sempat berubah negatif.