Lagi, Sri Mulyani Bakal Potong Anggaran Belanja K/L Demi Biayai Covid-19

Senin, 05 Juli 2021 | 15:54 WIB
Lagi, Sri Mulyani Bakal Potong Anggaran Belanja K/L Demi Biayai Covid-19
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Suara.com/Achmad Fauzi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan akan kembali mengalihkan anggaran belanja (refocusing) dari beberapa pos belanja Kementerian dan Lembaga (K/L). Tujuan dari refocusing ini adalah demi membiayai penanggulangan pandemi Covid-19 yang terus membengkak.

Belanja K/L yang bakal dipotong Sri Mulyani temanya masih sama seperti anggaran perjalanan dinas, paket rapat, pembangunan gedung, kendaraan, dan lainnya.

Total target anggaran yang ingin dicapai dari refocusing tahap dua ini adalah sebesar sebesar Rp 26,2 triliun.

"Di dalam sidang kabinet tadi dilaporkan untuk membiayai berbagai tambahan belanja untuk bidang kesehatan, perlindungan sosial, program prioritas dan insentif dibutuhkan refocusing yang kedua," kata Sri Mulyani dalam konfrensi pers virtualnya, Senin (5/7/2021).

Baca Juga: Anggaran Kesehatan Terus Membengkak, Kini Naik Lagi Jadi Rp 193 Triliun

Dalam sidang kabinet tersebut lanjut Sri Mulyani telah disepakati akan ada refocusing tahap selanjutnya, untuk membiayai Rp 26,2 triliun plus Rp 6 triliun yang berasal dari transfer keuangan dana desa.

Anggaran ini kemudian dipakai untuk biayai berbagai belanja di K/L untuk penanganan Covid-19 baik untuk vaksinasi, testing, tracing, atau untuk biaya perawatan pasien serta tenaga kesehatan.

"Nah kami akan melakukan penyisiran kembali, saat ini sudah teridentifikasi Rp 26,2 triliun. Refocusing ini tidak seharusnya mengganggu belanja K/L. Karena belanja K/L sudah diamankan. Apakah itu belanja operasional, belanja pegawai, belanja multiyears contract, belanja untuk pemulihan ekonomi dan penanganan covid serta belanja penanganan bencana semua tidak akan terkena refocusing," ucapnya.

"Yang terkena adalah belanja-belanja seperti honorarium, perjalanan dinas, paket meeting, belanja jasa, bantuan pembangunan gedung, pengadaan kendaraan, anggaran kegiatan yang belum dikontrakkan yang tidak mungkin akan selesai tahun ini," tambahnya.

Baca Juga: Sri Mulyani Ramal Ekonomi RI di Semester I 2021 Rebound 3,3 Persen

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI