Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi penularan virus corona atau Covid-19 yang makin menggila akhir-akhir ini membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2021 bisa di bawah 4 persen.
Hal tersebut dikatakan Sri Mulyani usai rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, secara virtual, Senin (5/7/2021).
"Apabila penularannya masih sangat tinggi, maka pertumbuhan ekonomi bisa turun di sekitar 4 persen. Ini harus kita waspadai," ucap Sri Mulyani.
Namun jika pemerintah berhasil menurunkan angka penularan sampai dengan akhir bulan Juli ini lewat PPKM Darurat, tentunya kondisi perekonomian diproyeksi akan jauh lebih baik.
Baca Juga: Ini Saran Indef Agar Ekonomi Tak Jeblok di Masa PPKM Darurat
"Sehingga sangat bergantung bagaimana kenaikan Covid-19 dan pengetatan yang dilakukan seberapa lama," ucapnya.
Jika pemerintah berhasil menurunkan angka penularan sampai akhir bulan ini, Sri Mulyani memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2021 tentunya bisa diatas angka 4 persen.
"Skenarionya itu akan cukup moderat yaitu jika sampai bulan Juli sudah bisa bisa dikendalikan penularan dan pada Agustus sudah mulai ada kenormalan lagi ekonomi masih akan bisa tumbuh pada kisaran di atas 4 persen atau bahkan mendekati 5 persen," ungkapnya.
Sebelumnya Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan adanya penambahan kasus harian positif infeksi SARS-CoV-2 yang masih tinggi di Indonesia mencapai 27.233 hingga Minggu kemarin.
Dengan penambahan tersebut maka berdasarkan data yang dibagikan Satgas Penanganan Covid-19 mencapai 2.284.084.
Baca Juga: PPKM Darurat, Sri Mulyani Kembali Guyur Bantuan buat UMKM Rp1,2 Juta
Kemudian angka kesembuhan harian juga menunjukkan peningkatan yakni mencapai 13.127 orang, menjadikan total pasien COVID-19 yang sembuh di Indonesia mencapai 1.928.274 orang.
Sementara sebanyak 555 orang meninggal dunia akibat Covid-19 pada kemarin, sehingga totalnya menjadi 60.582 orang meninggal karena terinfeksi SARS-CoV-2.