Suara.com - Uang kripto dianggap merupakan bagian dari transformasi sistem ekonomi dan keuangan dunia. Oleh karena itu negara dan masyarakat harus punya pemahaman dan kesiapan institusi untuk menghadapi tranformasi itu.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan makin maraknya pengguna uang kripto membuat pemerintah harus berbenah menghadapi kondisi perkembangan yang ada saat ini.
"Melihat tren, nampaknya kripto akan makin dirasakan kehadirannya. Karena itu negara harus responsif, akomodatif sekaligus antisipatif," kata Menko Airlangga dalam keterangan persnya, Minggu (4/7/2021).
Airlangga menilai perdagangan crypto yang sudah mencapai 370 triliun dengan pelanggan yang mencapai 6,4 juta adalah sebuah kondisi riil yang harus dikelola dengan baik. Ke depan perdagangan crypto akan lebih mapan dengan potensi produk yang makin beragam.
Baca Juga: Bos BI Tegaskan Transaksi Pakai Uang Kripto Dilarang
" Yang terpenting adalah bagaimana agar pengembangan itu makin mendukung kepentingan nasional," kata dia.
Sementara itu Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan uang kripto disebut akan terus meluas dan meningkat penggunaannya. Beberapa negara mengambil jarak dengan kripto beberapa negara lain belum mengatur soal kripto. Indonesia sendiri berinisiatif untuk proaktif dalam hal kripto ini.
"Kita harus pastikan bahwa perusahaan dan pelaku crypto mematuhi aturan keuangan dan perdagangan di Indonesia, bukan sebaliknya," kata Jerry.
Menurut Jerry Indonesia perlu mengambil sikap agar tidak gagap dengan transformasi kripto. Dengan begitu Indonesia bisa memaksimalkan potensi positifnya dan mengelola dampak sampingannya.
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani: Uang Kripto adalah Ancaman Bagi Negara