Suara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) mengembangkan fasilitas pengembangan perbengkelan alat dan mesin pertanian (Alsintan). Ini dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan alsintan yang telah dikelola oleh Kelompok Tani (Poktan), Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA). Bengkel ini akan dikelola oleh UPJA.
Direktur Alsintan Ditjen PSP Kementan, Andi Nur Alam Syah berharap, bantuan perbengkelan ini memberikan dua keuntungan sekaligus. Pertama, jaminan keberlanjutan penggunaan alsintan. Kedua menjadi sumber pendapatan UPJA selain dari usaha jasa sewa alsintan, jasa olah tanah dan jasa perbengkelan.
Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) menuturkan, saat ini sektor pertanian menjadi tulang punggung harapan di tengah pandemi Covid-19. Dalam situasi apapun pertanian tak boleh mengalami gangguan sedikitpun.
"Tujuan pembangunan pertanian nasional kita adalah menyediakan pangan bagi seluruh rakyat, menyejahterakan petani dan menggenjot ekspor," tutur SYL.
Baca Juga: Kementan Dorong Produktivitas Pertanian Bangli dengan Bantuan Alsintan
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menambahkan, untuk mendukung hal tersebut Kementan telah menyalurkan alsintan pra panen yang terdiri atas traktor roda dua, traktor roda empat, cultivator, pompa air, rice transplanter dan hand sprayer.
"Bantuan tersebut disalurkan kepada Poktan, Gapoktan, UPJA maupun dinas dalam bentuk brigade di wilayah sentra produksi untuk mencapai swasembada pangan menuju terwujudnya kedaulatan pangan," tutur Ali.
Ali melanjutkan, daerah-daerah sentra produksi yang telah menerima bantuan alsintan ini perlu didukung keberlanjutannya, sehingga memerlukan layanan pemeliharaan, perbaikan dan penyediaan suku cadang.
"Kegiatan tersebut memerlukan dukungan perbengkelan yang dalam pelaksanaannya dapat dilakukan oleh lembaga UPJA," papar Ali.
Baca Juga: Mentan SYL Dukung Kebijakan Gubernur NTT Kelola Alsintan dengan Brigade