Sumber Daya Manusia yang Kuat dan Kompeten Penopang Riset dan Inovasi Kesehatan

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 02 Juli 2021 | 12:41 WIB
Sumber Daya Manusia yang Kuat dan Kompeten Penopang Riset dan Inovasi Kesehatan
Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 mengungkapkan fakta bahwa banyak hal yang harus dibenahi di sektor kesehatan Indonesia. Salah satunya masih tingginya impor bahan baku obat yang mencapai 95 persen dan alat kesehatan sebesar 94 persen, serta minimnya tenaga ahli di bidang kesehatan.

Indonesia harus bisa bangkit dari pandemi Covid-19 melalui sinergi melahirkan inovasi untuk bangsa, agar sektor kesehatan dapat berdaulat untuk kesehatan masyarakat. Untuk mewujudkan hal ini, Indonesia memerlukan saintis-saintis yang kompeten dan mampu mengupayakan terobosan.

Dexa Group sebagai perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, Dexa Award Science Scholarship, menjadi komitmen Dexa Group untuk mencetak saintis di sektor kesehatan.

“Riset dan inovasi kesehatan harus ditopang dengan sumber daya manusia yang kuat dan kompeten karenanya BPOM sangat mendukung dan menyambut baik program Dexa Award Science Scholarship yang difokuskan pada pendidikan dan penelitian di kesehatan termasuk obat dan juga obat herbal,” kata Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito ditulis Jumat (2/7/2021).

Menurut Penny, komitmen Dexa Group menggelar beasiswa S2 dan penelitian ini, berarti berkontribusi memperkuat sinergi pentahelix dalam penelitian dan pengembangan industri farmasi Indonesia antara lembaga pendidikan, penelitian, industri farmasi yang melakukan hilirisasi penelitian, pemerintah sebagai regulator dan fasilitator, serta masyarakat sebagai konsumen produk akhir, serta media yang selalu mendukung komunikasi dan edukasi kepada masyarakat secara umum.

Sementara itu Pimpinan Dexa Group, Ferry Soetikno menyampaikan bahwa dalam membangun sumber daya manusia Indonesia yang inovatif, Dexa Group juga hadir dengan menyediakan program Dexa Award Science Scholarship atau DASS.

“Program ini diarahkan untuk mencetak kader-kader ilmuwan Indonesia di masa depan yang mampu menggerakkan dan memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan menghasilkan produk dalam bidang farmasi dan kesehatan. Di tahun penyelenggaraan yang ke-4, DASS berhasil menarik minat ribuan generasi muda Indonesia yang ingin berkontribusi dan memajukan bangsanya,” kata Ferry Soetikno.

Ferry kemudian menuturkan riset dan inovasi yang terus dilakukan Dexa Group melalui Dexa Laboratories Biomolecular Sciences (DLBS) untuk menghasilkan bahan baku obat dari bahan alam Indonesia yang selanjutnya dikembangkan menjadi obat-obatan dari bahan alam Indonesia pada kategori Obat Herbal Terstandar (OHT), bahkan Fitofarmaka yang kini disebut sebagai Obat Modern Asli Indonesia (OMAI).

Hal ini sejalan dengan program pemerintah Indonesia untuk membangun kemandirian bangsa di dalam menyediakan bahan baku obat produksi dalam negeri.

Baca Juga: Akademisi Kesehatan Amerika Beri Tips Obati Covid-19 di Rumah, Jangan Pakai Ivermectin

Selama 52 tahun perjalanan Dexa Group, berbagai upaya penelitian dan pengembangan obat jadi telah dilakukan sesuai kebutuhan pasien. Dexa Group juga terlibat secara aktif menghadirkan berbagai macam obat-obatan bagi penderita COVID-19 seperti Chloroquine, Hydroxychloroquine, dan Azithromycin, serta memastikan sistem distribusi yang dapat menjangkau setiap pasien.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI