Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang bulan Juni 2021 sejumlah indikator harga komoditas mengalami penurunan, sehingga menyebabkan terjadi deflasi sebesar 0,16 persen.
Deflasi ini menjadi yang pertama terjadi di sepanjang tahun 2021. Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, sektor makanan, minuman, dan tembakau dan transportasi menjadi penyumbang utama deflasi.
"Perkembangan harga beberapa komoditas secara umum mengalami penurunan harga, sehingga pada bulan Juni 2021 terjadi deflasi sebesar 0,16 persen," ucap Margo dalam konferensi pers virtual, Kamis (1/7/2021).
Dari 90 kota yang disurvei oleh BPS, sebanyak 56 kota mengalami deflasi, sementara 34 kota mengalami inflasi.
Baca Juga: BPS: Jumlah Penumpang di Bandara Kualanamu Turun
Deflasi tertinggi terjadi pada daerah Kupang sebesar -0,89 persen, deflasi terendah Palembang sebesar -0,01 persen.
Sedangkan inflasi tertinggi terjadi pada daerah Singkawang sebesar 1,36 persen dan inflasi terendah terjadi pada Pekanbaru dan Tanjung Selor sebesar 0,01 persen.
Sehingga laju inflasi sepanjang tahun kalender 2021 sebesar 0,74 persen, sementara inflasi tahun ke tahun menjadi sebesar 1,33 persen.
Dilihat dari sektor mamin dan tembakau, mengalami deflasi 0,71 persen dan memiliki andil sebesar 0,18 persen terhadap deflasi Juni.
Sektor transportasi juga mengalami deflasi yang cukup tinggi sebesar 0,35 persen dan memiliki andil 0,04 persen terhadap deflasi Juni.
Baca Juga: Wakil Wali Kota Tanjungpinang Dilantik, Gubernur Minta Tingkatkan Daya Beli Masyarakat
"Deflasi transportasi disebabkan oleh penurunan tarif angkutan udara, angkutan antarkota, dan kereta api," ucap Margo.