Potensi Ekonomi Syariah Indonesia Besar, Tapi SDM Bagaimana?

Selasa, 29 Juni 2021 | 14:54 WIB
Potensi Ekonomi Syariah Indonesia Besar, Tapi SDM Bagaimana?
Menteri Keuangan Ri Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita edisi Juni 2021 secara virtual, Senin (21/6/2021). [Suara.com/Muhammad Fadil Djailani]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pemerintah memiliki komitmen besar untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.

Dia menilai, ekonomi dan keuangan syariah adalah salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Sri Mulyani mengatakan, hal itu tercermin dari arahan Presiden Joko Widodo pada rapat pleno Komite Nasional Keuangan Syariah.

Dalam rapat, kata dia, Jokowi mengatakan seharusnya Indonesia dapat menjadi penggerak utama perekonomian syariah dan tidak hanya menjadi target market dari produk industri yang halal dari negara-negara lain.

Baca Juga: Negara Sulit Tarik Pajak Orang Kaya, Sri Mulyani Ungkap Alasannya

“Salah satu ekosistem pendukung yang masih memerlukan upaya perbaikan di dalam perkuatan perekonomian syariah adalah kualitas sumber daya manusia," kata Sri Mulyani saat peluncuran buku teks Ekonomi Syariah serta buku panduan magang di sektor ekonomi dan keuangan syariah, Selasa (29/6/2021).

Menurut bendahara negara ini, ketersediaan sumber daya manusia dari sisi kuantitas maupun kualitas menjadi tantangan tersendiri yang saat ini dihadapi.

Saat ini, dari 750 program studi rumpun ekonomi syariah, telah meluluskan kurang lebih 30.000 sumber daya manusia pertahun.

Bahkan menurut Islamic Finance Development Report 2020, jumlah dari program dan kelulusan di Indonesia ini merupakan suatu capaian yang istimewa.

“Tentu kita bergembira dengan perkembangan tersebut. Namun seperti tadi disampaikan, perbaikan kualitas dan relevansi dari kompetensi sumber daya manusia di bidang ekonomi syariah masih perlu terus untuk ditingkatkan," katanya.

Baca Juga: Sri Mulyani Usul Penyederhanaan Struktur Pajak Daerah

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyebut, program studi syariah juga harus selaras dengan perkembangan dunia usaha serta teknologi.

"Sehingga dia tetap mampu bisa menjaga prinsip-prinsip syariah namun bisa beradaptasi dan terus memberikan suatu nilai tambah, inovasi dan bahkan kemampuan untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat secara riil,” katanya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI