Kasus Covid-19 Kembali Melejit, Harga Minyak Dunia Langsung Anjlok

Selasa, 29 Juni 2021 | 07:55 WIB
Kasus Covid-19 Kembali Melejit, Harga Minyak Dunia Langsung Anjlok
Ilustrasi harga minyak dunia [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga minyak mentah anjlok 2 persen ke level terendahnya setelah menyentuh level tertingginya sejak 2018 di awal sesi.

Penurunan harga ini disebabkan karena lonjakan kasus Covid-19 di Asia dan Eropa.

Mengutip CNBC, Selasa (29/6/2021) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup anjlok 1,50 dolar AS atau 2,0 persen menjadi 74,68 dolar AS per barel.

Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), merosot 1,14 dolar AS atau 1,5 persen menjadi menetap di 72,91 dolar AS per barel.

Baca Juga: Permintaan Meningkat, Harga Minyak Terus Menguat

Penurunan tersebut mendorong kedua kontrak keluar dari wilayah jenuh beli dan merupakan penutupan terendah sejak 18 Juni. Sebelumnya di sesi yang volatile tersebut, Brent dan WTI melejit ke level tertinggi sejak Oktober 2018.

"Perkiraan untuk pemulihan permintaan minyak selama musim panas mungkin sedikit berlebihan, dan trader menghadapi kenyataan minggu ini saat varian Delta (Covid-19) mencapai Eropa, dan ketika lonjakan infeksi di Asia Tenggara dan Australia membawa kembali langkah penguncian," kata Louise Dickson, analis Rystad Energy.

Indonesia berjuang melawan rekor kasus tertinggi, Malaysia akan memperpanjang penguncian dan Thailand mengumumkan pembatasan yang baru.

Australia juga melaporkan salah satu jumlah tertinggi kasus virus korona pada tahun ini, yang didapat secara lokal, memicu penguncian di beberapa kota.

Semua mata pekan ini akan tertuju pada Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya, kelompok yang dikenal sebagai OPEC Plus, untuk melihat apa yang terjadi pada pertemuan mereka, Kamis.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Meroket ke Level 75,56 Dolar AS per Barel

OPEC Plus meningkatkan pasokan sebesar 2,1 juta barel per hari (bph) dari Mei hingga Juli setelah memotong output selama pandemi, dan dapat memutuskan untuk menambah lebih banyak minyak pada Agustus setelah harga pekan lalu naik selama lima minggu berturut-turut.

Proyeksi OPEC menunjukkan defisit pasokan minyak pada Agustus dan seluruh 2021 ketika ekonomi pulih dari pandemi, menunjukkan OPEC Plus memiliki ruang untuk meningkatkan produksi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI