Suara.com - Sampah menjadi permasalahan yang belum kunjung terselesaikan. Jika sampah makanan bisa didaur ulang, bagaimana dengan sampah plastik yang tidak akan terurai jika dibiarkan begitu saja.
Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebut, ada 67 juta ton sampah plastik setiap tahunnya, baik itu sampah plastik rumah tangga maupun industri.
"Permasalahan sampah belum selesai, malah cenderung makin kompleks. Pekerjaan rumah untuk pemerintah ini sangat banyak, 67 juta ton sampah per tahun," kata Kepala Seksi Bina Peritel Direktur Pengelolaan Sampah KLHK, Agus Supriyanto dalam webinar Pengenalan Isu Sampah di Indonesia, Senin (28/6/2021).
Menurut Agus, permasalahan sampah plastik tak akan selesai jika masyarakat belum teredukasi untuk memperlakukan sampah plastik dengan benar.
Baca Juga: IPCIC Jadi Salah Satu Solusi Pengelolaan Sampah Plastik di Indonesia
"Tahu 2050 akan bertambah 2 kali lipat sampah plastik yang ada sekarang," ucap Agus.
Namun, melihat dalam beberapa waktu ini, masyarakat sedikit demi sedikit mulai sadar akan dampak yang ditimbulkan dari sampah plastik.
Hal itu nampak dari kebiasaan masyarakat yang sedikit demi sedikit terbiasa dengan tidak lagi menggunakan kantong plastik saat berbelanja.
"Gaya hidup minim sampah seperti tren membawa alat makan sendiri, membawa tempat belanjaan sendiri sangat membantu pengurangan sampah," tutur Agus.
Menurutnya, jika masyarakat konsisten dengan kebiasaan tersebut, maka dipastikan sampah plastik akan berkurang sekitar 30 persen dari jumlah total sampah plastik yang ada.
Baca Juga: Berkat Bank Sampah, Lebih dari 16 Ribu Ton Sampah Berhasil Diolah
"Kalau ini terus dilanjutkan dan ditingkatkan, pengurangan sampah sebanyak 30 persen mungkin bisa tercapai. Perlu semua peran dari semua pihak untuk mendukung upaya tersebut," ucapnya.
Di kesempatan yang sama, Kepala Pusat Industri Hijau Kementerian Perindustrian, R. Hendro Martono mengatakan, jika masyarakat jeli melihat peluang pemanfaatan sampah plastik, hal tersebut akan menjadi salah satu sumber pendapatan baru selain bisa membantu menekan angka sampah plastik.
Bahkan data yang dimiliki Kemenperin, dari sampah plastik mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 3,3 juta orang yang memanfaatkan sampah plastik menjadi lebih bermanfaat atau untuk dilakukan daur ulang.
"3,3 juta orang bisa terserap menjadi tenaga kerja dari sampah daur ulang plastik," kata Hendro.