Mastura: JKN-KIS Jangan Hanya Digunakan saat Sakit

Senin, 28 Juni 2021 | 11:18 WIB
Mastura: JKN-KIS Jangan Hanya Digunakan saat Sakit
Dok: BPJS Kesehatan
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki jaminan kesehatan belum sepenuhnya dirasakan oleh Mastura (31). Warga yang tinggal di pelosok desa di Kepulauan Bawean, tepatnya Dusun Kotta, Desa Sukaoneng, Kecamatan Tambak yang merupakan peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) ini banyak menjumpai masyarakat yang hanya menggunakan kartu JKN-KIS saat sakit saja.

“Yang saya lihat di lapangan, tidak sedikit masyarakat yang belum menyadari betul kegunaan JKN-KIS. Mereka berpikir hanya akan membayar iuran saat memerlukan untuk berobat di klinik atau rumah sakit. Padahal seharusnya sudah menjadi kewajiban kita untuk terus membayar iuran agar kepesertaan selalu aktif, karena kan kita tidak tahu kapan datangnya sakit. Jadi saat sehat pun, JKN-KIS itu tetap penting,” terang Mastura.

Perempuan yang berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga ini menilai, bahwa program pemerintah yang digawangi oleh BPJS Kesehatan tersebut sangatlah penting. Meski dirinya dan keluarga tidak berharap untuk sakit, tapi setidaknya dengan menjadi peserta JKN-KIS telah membuatnya merasa lebih aman jika sewaktu-waktu butuh pelayanan kesehatan secara maksimal.

“Kita anggap saja jadi peserta JKN-KIS ini menabung untuk biaya kesehatan kita. Alhamdulillah memang saya dan keluarga jarang sakit. Pernah waktu itu anak saya tiba-tiba demam tinggi. Tanpa pikir panjang, saya langsung bawa ke puskesmas. Dan semua biaya dokter dan obatnya gratis,” ungkap Mastua.

Baca Juga: JKN-KIS adalah Solusi Jaminan Kesehatan Untuk Jangka Pendek dan Panjang

Terkait pengurusan syarat-syarat administrasinya, diakui Mastura tidak berbelit. Ia menceritakan dirinya saat sampai di Puskesmas diminta untuk menunjukkan kartu JKN-KIS kepada petugas di Puskesmas, kemudian saya dan anak saya langsung mendapatkan pelayanan kesehatan.

“Saya diberi pelayanan sesuai hak saya sebagai peserta JKN-KIS. Bahkan anak saya dijadwalkan untuk melakukan kontrol hingga benar-benar sembuh. Saat kontrol pun, saya tidak diminta untuk membayar apapun oleh Puskesmas,” terangnya.

Hingga kini, Mastura tercatat sudah dua tahun menjadi peserta program yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Kedepannya, Ibu yang dikaruniai dua orang anak ini berharap agar semakin banyak masyarakat yang paham manfaat JKN-KIS. Karena menurut Mastura, dengan kita mengabaikan pentingnya jaminan kesehatan, artinya kita tidak peduli dengan kesehatan kita sendiri.

“Terima kasih BPJS Kesehatan yang telah banyak membantu masyarakat. Saya juga sangat mengapresiasi terhadap inovasi yang membuat kita semakin mudah. Begitu banyak pelayanan online yang ditawarkan sehingga kita yang ada di kepulauan ini tidak harus ke kantor,” tutup Mastura.

Baca Juga: Ketahui Risiko Penyakit Sejak Dini Melalui Fitur Skrining pada Aplikasi Mobile JKN

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI