Suara.com - Logam mulia emas melemah karena isyarat variatif dari pejabat Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed) tentang pendekatan yang dapat diambil bank sentral untuk menarik program stimulusnya membuat investor berhati-hati.
Mengutip CNBC, Jumat (25/6/2021) harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi 1.776,65 dolar AS per ounce, membalikkan kenaikan dari awal sesi karena dolar berbalik menguat.
Sementara itu emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,4 persen lebih rendah menjadi 1.776,70 dolar AS per ounce.
Sehari setelah Chairman The Fed Jerome Powell mengatakan suku bunga tidak akan dinaikkan terlalu cepat dan inflasi tidak akan menjadi satu-satunya penentu kebijakan.
Baca Juga: Ditemukan! Koin Emas Langka dari Periode Black Death
Dua pejabat bank sentral pada Rabu, mengatakan inflasi bisa bertahan lebih lama dari yang diantisipasi, dengan seorang pejabat memperkirakan kenaikan suku bunga pada akhir 2022.
Investor emas juga sebagian besar mengabaikan data yang menunjukkan penurunan klaim awal untuk tunjangan pengangguran Amerika dan peningkatan tahunan 6,4 persen dalam produk domestik bruto kuartal terakhir.
Logam mulia lainnya perak naik 0,4 persen menjadi 25,97 dolar AS per ounce, sementara platinum menguat 0,9 persen menjadi 1.093,59 dolar AS per ounce. Sedangkan paladium melonjak 1,2 persen menjadi 2.644,94 dolar AS per ounce.