Kasus Covid-19 Melejit Tapi Realisasi Anggaran PEN Seret

Senin, 21 Juni 2021 | 17:29 WIB
Kasus Covid-19 Melejit Tapi Realisasi Anggaran PEN Seret
Menteri Keuangan Ri Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita edisi Juni 2021 secara virtual, Senin (21/6/2021). [Suara.com/Muhammad Fadil Djailani]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah mencatat hingga 18 Juni 2021, realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 baru mencapai 32 persen atau setara Rp 226,6 triliun dari pagu anggaran sebesar Rp 699,43 triliun.

Khusus untuk pos anggaran kesehatan realisasinya baru mencapai Rp 22,9 triliun dari pagu sebesar Rp 172,8 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun sedikit menyoroti lambatnya serapan anggaran PEN ini.

"Kita lihat sektor Kesehatan, dari pagu Rp 172,8 triliun, sudah dipakai Rp 22,9 triliun. Ini diagnostik, testing, tracing, perawatan, insentif nakes, vaksin dan JKN," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita edisi Juni 2021 secara virtual, Senin (21/6/2021).

Baca Juga: Varian Baru Covid-19 Lebih Menular ke Anak-anak, Sri Mulyani Was-was

Sementara alokasi serapan anggaran PEN yang paling tinggi hanya untuk pos anggaran bantuan sosial alias bansos, di mana serapannya sudah mencapai Rp 64,9 triliun.

"Bansos dari Rp 148 triliun sudah realisasi Rp 64,9 triliun atau 43,8 persen. Ini bansos yang sudah well established untuk data targeting Kemensos. PKH, kartu sembako dan bantuan kuota internet untuk masyarakat pelajar dan mahasiswa," paparnya.

Dirinya pun meminta kepada semua pihak yang telah ditunjuk pemerintah dalam mengakselerasi anggaran PEN 2021 untuk bergegas mempercepat penyerapan.

"Ini sangat penting kita siapkan pagu yang cukup apalagi kita hadapi kenaikan kasus Covid-19. Bisa digunakan untuk menangani dan mengantisipasi kenaikan Covid," pungkasnya. 

Baca Juga: Hingga Mei 2021, APBN Sudah Tekor Rp 219,3 Triliun

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI