Awali Pekan, IHSG Anjlok ke Level 5.959

Senin, 21 Juni 2021 | 09:20 WIB
Awali Pekan, IHSG Anjlok ke Level 5.959
Karyawan mengamati layar pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/9/2020). [ANTARA FOTO/Reno Esnir]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan ini dibuka melemah ke zona merah adapun IHSG anjlok ke level 5.959 dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan kemarin di level 6.007.

Melansir data RTI, Senin (21/6/2021), IHSG diawal pra perdagangan dibuka turun cukup dalam 47 basis poin atau melemah 0,78 persen.

Setelah dibuka tepat pukul 09:00 Wib, laju IHSG terus merangkak turun hingga level 5.926 atau telah melemah 1,34 persen.

Sementara itu indeks LQ45 juga dibuka ikutan melemah, pada awal pra perdagangan indeks ini turun sebesar 13,2 basis poin atau menguat 1,53 persen ke level 849.

Baca Juga: Sepanjang Pekan Ini IHSG Anjlok 1,45 Persen

Pada level tersebut IHSG telah ditransaksikan sebanyak 22 juta lembar saham dengan nilai mencapai Rp 70 miliar dan volume transaksi mencapai 7,3 ribu kali.

Sebanyak 54 saham menguat, 245 saham melemah dan 147 saham belum ditransaksikan.

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pergerakan IHSG masih terlihat akan berada dalam kondisi tertekan.

"Secara umum IHSG masih berada dalam fase konsolidasi jangka panjang dikarenakan masih minimnya sentimen yang dapat mem-booster kenaikan IHSG," kata William dalam analisanya.

Jelang berakhirnya semester I/2021 lanjut William, aliran capital inflow belum terlihat akan bertumbuh signifikan ditambah dengan kondisi masih melambatnya perputaran roda perekonomian.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melejit, IHSG Masuk Zona Merah di Level 6.065

Per Jumat, Bursa Efek Indonesia mencatat net buy asing senilai Rp 15,73 triliun. Hal ini cukup menjadi tantangan untuk dapat mendorong kenaikan IHSG secara signifikan.

"IHSG berpotensi berada dalam tekanan di rentang 5.924 - 6.123," katanya.

Sejumlah saham pilihannya yang menarik untuk dikoleksi adalah ADHI, WIKA, UNVR, BINA, BBCA, GGRM, SMRA, ASRI, dan ICBP.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI