Suara.com - Harga minyak mentah dunia rebound atau berbalik arah menguat pada perdagangan akhir pekan lalu.
Pembalikan arah harga ini terjadi setelah sebuah sumber OPEC mengatakan kelompok negara produsen minyak tersebut memperkirakan pertumbuhan produksi minyak USA tahun ini terbatas.
Mengutip CNBC, Senin (21/6/2021) minyak mentah berjangka Brent naik 39 sen atau 0,53 persen ke harga 73,47 dolar AS per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS menetap di 71,64 dolar AS per barel, naik 0,8 per barel.
Pada hari Rabu pekan lalu, Brent menetap pada harga tertinggi sejak April 2019 dan WTI ditutup pada level tertinggi sejak Oktober 2018. Tetapi kenaikan dibatasi oleh kekhawatiran yang masih ada tentang virus COVID-19 dan dolar AS yang lebih kuat, yang membuat minyak lebih mahal dalam mata uang lainnya.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Anjlok Tertekan Penguatan Dolar AS
Kedua tolok ukur berada di jalur untuk kenaikan mingguan sekitar 1 persen.
"Pasar minyak reli karena OPEC skeptis bahwa peningkatan produksi minyak AS akan cukup untuk mengubah rencana mereka untuk mendukung harga," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group di Chicago.
Sementara ada kesepakatan umum tentang pertumbuhan pasokan AS yang terbatas tahun ini, sumber industri mengatakan pertumbuhan produksi minyak USA pada 2022 berkisar antara 500.000 hingga 1,3 juta barel per hari.