Suara.com - Industri kreatif tanah air terus berupaya bangkit di tengah situasi pandemi yang masih melanda. Berbagai program serta stimulus terus didorong Pemerintah, tak ketinggalan kalangan swasta pun turut andil dan berperan aktif guna membangkitkan kembali gairah sektor andalan pemerintah ini.
Salah satu terobosan yang baru-baru ini dilakukan oleh pelaku industri kreatif dalam negeri adalah melakukan peluncuran mainan action figure super hero Indonesia BIMA-S yang diproduksi oleh PT Royal Kreasi Cermerlang (RKC) pada Rabu, 16 Juni 2021. di Studio RCTI+ Jakarta.
CEO RKC Stephen Sutjiadi mengatakan, peluncuran action figure BIMA-S ini bertujuan untuk meningkatkan minat pasar dalam negeri terhadap mainan dan sosok super hero lokal. Menurutnya, peluncuran BIMA-S dalam bentuk mainan action figure telah lama dinantikan para penggemarnya.
BIMA-S sendiri pertama kali muncul di serial animasi yang ditayangkan stasiun televisi nasional RCTI. Serial besutan MNC Animation ini berhasil mencuri perhatian publik khususnya para penggemar super hero dari kalangan anak-anak hingga generasi millennials.
Baca Juga: Cerita Sandiaga Uno 12 Tahun Bangkitkan Kembali Festival Jazz Makassar
“Setelah hadir dalam bentuk animasi, kami ingin mengajak para penggemarnya merasakan pengalaman baru melalui action figure BIMA-S yang hadir dilengkapi aksesoris lainnya seperti topeng, pedang, dan armor,” ujar Stephen dalam keterangannya, Senin (21/6/2021).
Ia mengaku optimis atas respon pasar terhadap produk mainan ini.
“Antusiasme pasar sangat baik. masyarakat Indonesia masih sangat receptive terhadap intellectual property buatan Indonesia beserta produk-produk terapannya. Terbukti sampai hari ini, rangkaian mainan BIMA-S sudah terpesan hampir 1 juta pieces, dan kami harapkan sampai dengan akhir tahun bisa mencapai 2 juta pieces. Tentunya hal ini sangat menggembirakan,” ungkapnya.
Sebagai produk baru, BIMA-S seperti halnya produk mainan buatan RKC lainnya, memiliki kualitas dan standar keamana yang baik.
“RKC mengedepankan 4 aspek utama dalam setiap produk yang diluncurkannya, yaitu ramah lingkungan, aman digunakan, aman bagi anak dan balita, serta tersertifikasi SNI. Hal tersebut terus kami jaga agar dapat menjamin keberlanjutan dan daya saing produk,” ungkapnya.
Baca Juga: Sandiaga Uno Sebut Kampus Unhas Industri Pemimpin Nasional
RKC telah lebih dari 30 tahun berkecimpung dalam bidang industri mainan dan telah berpartner dengan banyak mitra baik skala nasional maupun internasional. Dalam alam kurun waktu tersebut perusahaan ini telah mengeluarkan lebih dari 100 item mainan yang dipasarkan ke seluruh Indonesia.
Stephen berharap, peluncuran ini dapat menjadi jawaban atas keresahan publik khususnya para pelaku industri kreatif yang ingin menjadikan industri mainan Indonesia beserta berbagai kekayaan intelektual yang ada di dalamnya sebagai tuan rumah di negeri sendiri.
“Kami berharap terobosan yang dilakukan di tengah pandemi ini dapat memicu bangkitnya kembali industri kreatif nasional serta dapat membuktikan bahwa mainan dalam negeri masih sangat diminati, sehingga para insan kreatif, pelaku usaha, dan semua pihak yang terlibat di industri ini dapat terus optimis dalam berkarya untuk kemajuan industri kreatif,” ujarnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang hadir saat peluncuran mengaku senang atas terlaksananya peluncuran mainan action figure BIMA-S, mengingat pihaknya saat ini ingin mengembangkan ekosistem ekonomi digital terutama yang awalnya dari animasi lalu diaplikasikan ke dalam industri mainan.
Ia berharap, peluncuran mainan BIMA-S dapat menginspirasi intellektual property lainnya untuk bergerak terus membangun ekosistem.
“Kami sedang menyelesaikan Peraturan Pemerintah tentang kekayaan intelektual yang bagian dari pada turunan Undang-undang Ekonomi Kreatif, sehingga nanti lebih banyak lagi yang menyusul BIMA-BIMA untuk memastikan bahwa kita juga bisa menjadi tuan rumah dinegeri sendiri,” ujarnya.
Sandi optimis, suatu saat BIMA bukan hanya trekenal di Indonesia tetapi juga di mancanegara dan animasi karya anak bangsa bisa berbicara banyak di tingkat di dunia.
“Bukan hanya Micky Mouse atau Avenger, tapi BIMA juga bisa ikut nanti bersaing dengan yang besar-besar seperti Marvel, DC Comic. Mudah-mudahan, ini mimpi saya,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan, Kementerian Perindustrian mengapresiasi peluncuran produk mainan BIMA-S yang diproduksi sendiri oleh produsen dalam negeri.
“Kami sebagai Pembina industri sangat berterima kasih, karena itu merupakan salah satu program dimana Pak Stephen ini berarti mensubstitusi impor mainan anak-anak,” ujar Gati.
Ia berharap mainan BIMA-S menjadi mainan yang laku dipasaran sejalan dengan tren positif industri mainan yang mulai tumbuh kembali.
“Kemampuan industri mainan anak di dalam negeri tidak kalah. Melihat ekspor naik terus dari tahun 2017 hingga tahun 2019 dan sedikit menurut pada tahun 2020 karena adanya pandemi,” ungkapnya.