Suara.com - PT Bank MNC Internasional Tbk (MNC Bank atau BABP) menargetkan menjadi bank BUKU III setelah adanya penambahan modal melalui rights issue.
"MNC Bank dengan rights issue ini bisa langsung jadi BUKU III," kata Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo, belum lama ini.
Hary menjelaskan target dana yang dihimpun dari rights issue tersebut akan menjadikan MNC Bank naik ke BUKU III.
Diketahui, bank BUKU 3 merupakan bank dengan modal inti Rp 5 triliun hingga Rp 30 triliun. Saat ini, BABP berada di Buku II, bank dengan modal inti Rp1 triliun hingga Rp 5 triliun.
Baca Juga: Kantongi Izin Digital Onboarding, MotionBanking dan MotionPay Resmi Meluncur
Hary menjelaskan semakin banyak dana yang diperoleh akan semakin meningkatkan kemampuan leverage dari bank tersebut.
"Semakin besar size daripada bank atau aset semakin besar lagi kekuatannya," katanya.
Dalam rights issue itu banyak anchor investor yang sudah melakukan pendekatan, melakukan negosiasi.
"Banyak sekali yang datang untuk menjalin kerja sama, akan dicari yang bisa memberikan nilai tambah, karena funding satu hal, tapi tidak kalah pentingnya bagaimana bisa membangun MotionBanking ke depan supaya lebih cepat lagi tumbuhnya," jelasnya.
Selain itu, penambahan modal HMETD ini akan juga ditawarkan kepada publik.
Baca Juga: MNC Bank Kantongi Izin Layanan Pembukaan Rekening Secara Online
"Publik kan pemegang sahamnya banyak sekarang transaksi di bursa sangat aktif. Kalau ada rights issue pasti mereka subscribe," jelasnya.
Seperti diketahui anak perusahaan PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) menyetujui rencana Penambahan Modal Perseroan Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Non HMETD) dan rencana Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dalam RUPSLB hari ini.
Dana yang diperoleh dari dua aksi korporasi tersebut akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan MNC Bank.
Selain itu, memperluas kapasitas pinjaman MNC Bank dan akuisisi nasabah secara digital untuk mendukung pertumbuhan bisnis, dan yang terpenting untuk mendukung pengembangan MotionBanking sebagai aplikasi perbankan digital paling terintegrasi, termasuk Pengembangan Credit Scoring berbasiskan AI dan pengintegrasian MotionPay serta kartu kredit virtual (Visa dan Mastercard) dan aplikasi fintech terkait lainnya yang dimiliki MNC Group maupun pihak eksternal.
“Non HMETD dan HMETD diprioritaskan untuk investor strategis atau investor finansial kredibel yang dapat memberikan nilai tambah dalam pengembangan layanan perbankan digital MotionBanking," kata Presiden Direktur MNC Bank Mahdan.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Pemegang saham telah setuju dan menerima Laporan Tahunan yang diaudit untuk tahun buku 2020, termasuk laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris tahun buku 2020.
RUPST juga menyetujui pengangkatan anggota Direksi baru Teddy Setiawan Tee, dimana pengangkatan tersebut akan efektif setelah lulus fit and proper test dari OJK.
Pengangkatan Teddy untuk memimpin transformasi pelayanan perbankan digital MotionBanking menjadi yang terdepan di Indonesia, dimana MotionBanking ditargetkan akan meraih 30 juta pengguna dalam jangka waktu 5 tahun.
MotionBanking akan menjadi lokomotif pertumbuhan kinerja MNC Bank serta layanan keuangan digital lainnya dalam MNC Kapital.