Suara.com - Kondisi bisnis dalam negeri yang mulai membaik, membuat PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) bernafas lega. Pasalnya program restrukturisasi yang dijalankan perseroan makin berkurang.
Head of Investor Relation BNI, Yohan Setio menyampaikan jumlah kredit yang direstrukturisasi (sebagian besar karena dampak pandemi Covid 19) mulai menurun.
Pada akhir Desember 2020 kata Yohan jumlah restrukturisasi tercatat sebesar Rp 139,59 triliun, Maret 2021 mencapai Rp 84,3 triliun dan April 2021 berkurang kembali hingga Rp 77,2 triliun.
"Kondisi bisnis yang mulai membaik juga membuat program restrukturisasi ikut menurun," kata Yohan di Kantornya, Grha BNI, Jakarta, Rabu (16/5/2021).
Baca Juga: Ada Pemalsuan Bilyet Deposito Rp 20 Miliar, Bank BNI Pastikan Dana Nasabah Aman
BNI optimis angkanya akan semakin membaik lagi seiring dengan perbaikan manajemen risiko yang dilakukan, di sisi lain juga kondisi ekonomi semakin baik sehingga dunia usaha juga semakin menggeliat.
Kondisi ini akan semakin baik seiring dengan upaya pemerintah secara masif melakukan vaksinasi covid 19 kepada masyarakat di seluruh Indonesia.
Dirinya menyampaikan perseroan tetap akan mempertahankan upaya ekspansi kredit selektifnya tahun ini.
Dia pun menyampaikan ekspansi tahun ini pun akan tetap terkelola seiring dengan pencadangan yang sudah cukup pada tahun lalu.
"Kami akan melakukan ekspansi kredit secara selektif dan prudent serta meningkatkan mitigasi risiko untuk menjaga kualitas aset tetap terjaga," ucapnya.
Baca Juga: Deposito Nasabah Rp 20 Miliar Hilang, BNI Klaim Tak Ada Dana Masuk