Deposito Nasabah Rp 20 Miliar Hilang, BNI Klaim Tak Ada Dana Masuk

Rabu, 16 Juni 2021 | 14:12 WIB
Deposito Nasabah Rp 20 Miliar Hilang, BNI Klaim Tak Ada Dana Masuk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk tetap mengaktifkan secara terbatas 201 kantor cabangnya selama libur Natal 2020 dan pergantian tahun, agar masyarakat yang masih memerlukan transaksi keuangan dapat terlayani. [BNI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memastikan bahwa tidak ada dana yang masuk dari nasabah dalam kasus dugaan pemalsuan bilyet deposito senilai Rp 20,1 miliar di Kantor Cabang BNI Makassar.

Oleh karena itu, BNI memilih penyelesaian secara hukum untuk mendapatkan titik terang terkait keberadaan dana yang sebelumnya telah dikeluhkan oleh nasabah tersebut.

"Kami telah menerima complain nasabah dan menemukan adanya pemalsuan bilyet deposito BNI yang dipastikan tidak ada dana masuk dalam sistem kami, sehingga kami telah melaporkan kasus tersebut ke penegak hukum,” ujar Corporate Secretary BNI Mucharom di Jakarta, Rabu (16/6/2021).

Mucharom menegaskan, Manajemen BNI sangat menghormati dan menjunjung tinggi proses hukum yang sedang berjalan. BNI juga berkomitmen untuk selalu menjaga seluruh dana nasabah yang disimpan di BNI.

Baca Juga: Pemkot Makassar Perpanjang Aturan Jam Malam Dua Minggu

"Dana nasabah dijamin aman di BNI. Dan, pelayanan di BNI tetap berjalan normal. Kami mengapresiasi nasabah yang tetap setia bertransaksi dengan BNI,” ujarnya.

Mucharom juga menghimbau agar nasabah mengaktifkan BNI Mobile Banking, sehingga dapat memeriksa kondisi rekeningnya setiap saat, baik terkait dana masuk maupun dana keluar, serta transaksi-transaksi keuangan lainnya.

“Nasabah berkewajiban menjaga kerahasiaan data pribadi dan fasilitas perbankan yang dimilikinya,” pesannya.

Disamping itu, Head of Investor Relation BNI, Yohan Setio mengungkapkan dirinya optimistis bahwa laju pertumbuhan kredit BNI tetap di jalur positif.

"Penyaluran kredit bahwa kita masih di jalur positif, walaupun masih single digit tapi masih diatas pertumbuhan industri secara nasional," kata Yohan.

Baca Juga: Waduh! Kapolda Sebut Kaltim Jadi Tempat Persembunyian Teroris, Begini Penjelasannya

Yohan mengungkapkan, meski mulai kembali ekspansif perseroan tetap mencermati perkembangan kondisi pandemi yang ada, untuk itu BNI akan bersikap hati-hati dalam hal melakukan penyaluran kreditnya.

Setidaknya ada 4 segmen yang bakal diincar BNI sepanjang tahun ini, diantaranya segmen UMKM dengan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), segmen karyawan dengan memanfaatkan BNI Flexi, segmen consumer KPR dan juga segmen korporasi swasta.

Hingga April 2021, BNI telah menyalurkan KUR sebesar Rp 36,76 triliun atau meningkat sebesar 42,3 persen secara YoY. Pada segmen konsumer peningkatan penyaluran didorong oleh payroll loan yang meningkat sebesar 17,8 persen (YoY).

Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) tercatat tumbuh di atas 8 persen secara tahunan.

BNI melihat pertumbuhan kredit terjadi lantaran masih meningkatnya sisi permintaan (demand) seiring dengan pemulihan perekonomian nasional.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI