Sebagai catatan, kunjungan virtual ke Toyama City boleh dikatakan sebagai “kunjungan balasan“ karena Walikota Toyama City telah hadir di Jakarta dalam rangka menghadiri di IEECCE 2018 yang lalu.
Dalam rangkaian acara Virtual Site Visit juga akan dikunjungi contoh Bangunan untuk Residensial di Copenhagen, Denmark, yang dikembangkan menuju “Net Zero Emission Buildings”, dan 2 Gedung di dalam negera yang berpredikat Green Building kategori Platinum (top rated) di BSD dan Jakarta.
Akan ada juga site event berupa Test Drive kendaraan listrik Berbasis battery namun terpaksa dibatalkan karena dampak Covid 19 di tempat test tersebut.
Melihat pentingnya IEECCE 2021, the International Energy Agency yang selalu mendukung Acara ini sejak tahun 2017, dan kali ini kita mendapat kehormatan dengan kehadiran virtual dari Dr Fatih Birol, Executive Director IEA yang akan memberi kata sambutan di Acara Pembukaan ini.
Begitupula The Swedish Energy Agency akan berpartisipasi dalam Event ini dengan memanfatkan forum IEECCE sebagai ajang pengenalan teknologi baru melalui perusahaan-perusahaan Swedia yang kompeten dalam semangat kerjasama antara kedua negara.
Dukungan Pemerintah juga merupakan suatu hal penting dalam IEECCE 2021 dengan hadirnya para Keynote Speakers yang sebagian besar terdiri dari para Menteri Kabinet Kerja yang membidangi isu-isu terkait energi yang dibahas dalam Event ini.
“Kesediaan Bapak-bapak Menteri untuk berpartisipasi dalam Event ini kami rasakan sebagai dukungan besar pemerintah kepada perjuangan MASKEEI dalam mengadvokasi, mempromosikan dan mendorong peningkatan upaya Efisiensi dan Konservasi Energi, serta mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah yang mendukung upaya-upaya tersebut di masyarakat, demi tercapainya sasaran Pembangunan Rendah Karbon dan berkelanjutan, serta dalam rangka melakukan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim global, sebagaimana yang dicantumkan dalam dokumen Nationally Determined Contribution sebagai wujud tanggung Jawab Indonesia dalam upaya-upaya global terkait perubahan iklim sebagaimana disepakati dalam Perjanjian Paris tahun 2015”, kata Jon Respati.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bakal terus mengembangkan konsep Transit Oriented Development (TOD), hal ini untuk mengurangi jumlah pengguna kendaraan pribadi.
Selain itu, upaya ini juga sebagai tindakan untuk menghindari kemacetan, polusi udara, dan emisi gas rumah kaca.
Baca Juga: Maskeei Menggelar Konferensi Energi Bersih, Sebutkan Kendaraan Listrik
Konsep TOD adalah hunian yang terhubung dengan sarana transportasi. Sehingga, masyarakat tak perlu menggunakan kendaraan pribadinya untuk menuju ke kantor.