Suara.com - Pandemi Covid-19 yang telah terjadi dari awal tahun 2020 ternyata membawa berkah bagi neraca perdagangan Indonesia.
Betapa tidak, sejak adanya pandemi Covid-19 neraca perdagangan sudah mencatatkan surplus sebanyak 13 kali, ini merupakan sejarah karena sebelum adanya pandemi neraca perdagangan selalu mengalami defisit.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto mengaku bersyukur atas kondisi ini, dirinya berharap tren surplus ini terus berlanjut.
"Kita harap ke depan neraca perdagangan kita terus surplus dengan tren yang lebih tinggi lagi," kata Kecuk dalam konferensi pers virtualnya, Selasa (15/6/2021).
Baca Juga: Ekspor Mei 2021 Melesat 58 Persen, Ini Penyebabnya
Khusus di tahun 2021 ini neraca dagang sudah 5 kali surplus dengan nilai mencapai 10,7 miliar dolar AS. Dengan rincian pada Januari surplus 2 miliar dolar AS, Februari surplus 2,01 miliar dolar AS, Maret surplus 1,57 miliar dolar AS, April Surplus 2,19 miliar dolar AS dan Mei Surplus 2,36 miliar dolar AS.
Sementara di tahun 2020 lalu, surplus terjadi sejak bulan Mei tahun lalu dimana rinciannya Mei surplus 2,06 miliar dolar AS, Juni surplus 1,27 miliar dolar AS, Juli surplus 3,26 miliar dolar AS, Agustus surplus 2,33 miliar dolar AS.
Selanjutnya September surplus 2,44 miliar dolar AS, Oktober surplus 3,61 miliar dolar AS, November surplus 2,62 miliar dolar AS dan Desember surplus 2,1 miliar dolar AS.
"Bisa dilihat selama 13 bulan beruntun neraca perdagangan Indonesia catatkan surplus patut diapresiasi," kata Kecuk.
Baca Juga: Neraca Perdagangan Mei Catatkan Surplus 2,36 Miliar Tertinggi di 2021