Suara.com - Harga emas merosot 1,7 persen karena investor khawatir Federal Reserve (The Fed) akan mengurangi kebijakan moneter ekspansifnya pada pertemuan dua hari pekan ini.
Mengutip CNBC, Selasa (15/6/2021) harga emas di pasar spot turun 0,7 persen menjadi 1.863,98 dolar AS per ounce setelah mencapai level terendah sejak 17 Mei di 1.848,49 dolar AS per ounce.
Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat ditutup melemah 0,7 persen menjadi 1.865,9 dolar AS per ounce.
Phillip Streible, Chief Market Strategist Blue Line Futures di Chicago, mengatakan mungkin ada beberapa likuidasi emas menjelang pertemuan kebijakan The Fed, yang dimulai Selasa.
Baca Juga: Turun Rp 3.000, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 945.000 per Gram
The Fed sudah dalam proses "menghapus" likuiditas dari sistem dan itu juga akan membebani emas, papar dia, mengacu pada lonjakan volume pembelian kembali Federal Reserve minggu lalu.
Pelaku pasar juga akan meneliti pandangan Federal Reserve yang berkembang tentang pengangguran, inflasi dan pertumbuhan ekonomi, serta kemungkinan tanggal kenaikan suku bunga pertama.
Spekulan mengurangi net long position mereka di emas COMEX dalam pekan yang berakhir 8 Juni.
Tetapi Commerzbank memperkirakan kekhawatiran inflasi akan mendorong emas ke 2.000 dolar AS per ounce pada akhir tahun, menambahkan bahwa inflasi bisa tetap pada tingkat yang sangat tinggi hingga kuartal ketiga, mendorong The Fed untuk mengurangi pembelian obligasi sekitar kuartal keempat.
Di tempat lain harga perak turun 0,1 persen menjadi 27,87 dolar AS per ounce, sementara paladium melemah 0,7 persen menjadi 2.755,39 dolar AS per ounce dan platinum melesat 1,3 persen menjadi 1.164,54 dolar AS per ounce.
Baca Juga: Ekspektasi Laju Inflasi AS Rendah, Harga Emas Melemah