Mentan: Embung Merupakan Program Strategis Pengairan Lahan Pertanian

Senin, 14 Juni 2021 | 20:45 WIB
Mentan: Embung Merupakan Program Strategis Pengairan Lahan Pertanian
Ilustrasi embung. (Dok: Kementan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan, embung merupakan program strategis dalam konteks pengairan lahan pertanian. Embung akan menjaga irigasi pengairan pertanian, karena pertanian tak boleh terganggu oleh faktor apapun.

"Ketika musim kemarau tiba petani tak perlu khawatir karena ada embung ini yang akan memasok air sehingga produktivitas pertanian tetap terjaga," ujarnya.

Keberadaan air menjadi faktor penting bagi keberlanjutan sektor pertanian. Air mampu meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) petani, seperti yang terlihat di Desa Sendangharjo, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Pembangunan embung oleh Kementerian Pertanian (Kementan) untuk Kelompok Tani Barokah berhasil meningkatkan IP petani, yang bermakna meningkatkan produktivitas pertanian di Lamongan.

Baca Juga: Produktivitas Petani Indramayu Meningkat Berkat Irigasi Pipa yang Dibangun Kementan

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menambahkan, keberadaan embung menjadi faktor penting bagi petani untuk meningkatkan produktivitasnya. Mengapa demikian, oleh karena embung memberikan pasokan air stabil kepada lahan sawah, sehingga perkembangan budidaya padi petani berjalan dengan baik.

"Ada tiga aspek dari keberadaan embung ini yaitu produktivitas, peningkatan Indeks Pertanaman (IP) pertanian dan meningkatnya kesejahteraan petani," ujarnya.

Ali menerangkan, embung adalah water management. Embung berfungsi mengatur air, baik air hujan maupun air tanah.

"Embung bukan hanya bisa dimanfaatkan untuk mengairi lahan di sawah, tetapi juga bisa untuk mendukung aktivitas perkebunan, hortikultura, juga ternak. Kita harapkan embung bisa dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan pendapatan petani," harapnya.

Direktur Irigasi Pertanian Ditjen PSP Kementan, Rahmanto menerangkan, embung yang dibangun untuk Kelompok Tani Barokah ini dengan luas layanan 25 hektare. Dimensi embung 25x15x8 meter dengan sumber ajr tadah hujan.

Baca Juga: Kementan Dorong Produktivitas Pertanian Bangli dengan Bantuan Alsintan

"Embung adalah faktor teknis bagi terungkitnya produktivitas pertanian. Pada akhirnya, kesejahteraan petani juga meningkat," kata dia.

Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Lamongan, Sujarwo menuturkan, pengerjaan embung ini membuka lapangan pekerjaan tambahan untuk petani. Pengerjaan embung dilakukan secara swadaya.

"Bentuk pengerjaan embung ini swadaya petani. Tenaga kerja juga dari petani. Sejak keberadaan embung ini Indeks Pertanian (IP) meningkat," ujarnya.

Ia menambahkan, keberadaan embung yang dibangun oleh Kementan terbukti meningkatkan IP dan produktivitas pertanian.

"Untuk IP padi saat ini 100, IP jagung 200, IP cabai rawit 100, IP semangka 200 dan IP tomat 200. "Untuk produksi padi 5 ton per hektare, jagung 5 ton per hektare, cabai rawit 6 ton per hektare, semangka 25 ton per hektare dan tomat 15 ton per hektare," katanya.

Ketua Kelompok Tani Barokah, Khusnul Aziz menerangkan, status lahan embung untuk kelompoknya telah dihibahkan. Sedangkan lahan yang diolahnya untuk pertanaman statusnya sewa pinjam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI