Suara.com - Harga emas dunia bergerak menurun tipis karena investor menantikan data inflasi Amerika yang dapat membentuk arah kebijakan moneter Federal Reserve.
Mengutip CNBC, Kamis (10/6/2021) harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi 1.891,05 dolar AS per ounce sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup naik 0,1 persen menjadi 1.895,50 dolar AS per ounce.
"Fundamental yang mendasarinya tetap menguntungkan bagi logam mulia karena The Fed tampaknya tetap akan berpegang pada gagasan bahwa tren inflasi saat ini bersifat sementara, dan dengan demikian kemungkinan akan mempertahankan kebijakan moneter yang longgar untuk saat ini," kata David Meger, Direktur Perdagangan High Ridge Futures.
Pedagang akan mencermati laporan indeks harga konsumen (CPI) AS, Kamis, untuk mencari tanda-tanda bahwa The Fed dapat mulai mundur dari kebijakan moneter ultra-longgarnya. Pelaku pasar juga menunggu pertemuan Bank Sentral Eropa pada hari yang sama.
Baca Juga: Turun Rp 3.000, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 957.000 per Gram
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang kemungkinan didorong oleh stimulus besar dari bank sentral dan pemerintah di seluruh dunia.
Sementara itu logam mulia lainnya, perak naik 0,8 persen menjadi 27,86 dolar AS per ounce, paladium anjlok 1,2 persen menjadi 2.773,94 dolar AS per ounce, sementara platinum merosot 1,2 persen menjadi 1.148,07 dolar AS per ounce.