Suara.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku optimis kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodebek bisa beroperasi pada tahun 2022.
LRT bisa mengangkut 580 ribu penumpang setiap harinya.
Menhub menjelaskan, jarak antar kereta atau headway berlangsung pada tiga menit. Artinya, setiap tiga menit akan ada kereta yang mengangkut penumpang.
"Ultimatenya akan menjadi headway 2 menit, sehingga jarak kereta dengan kereta hanya 2 menit dan untuk itu kita bisa mengangkut kurang lebih 800 ribu orang," ujar Menhub dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (9/6/2021).
Baca Juga: Jajal LRT Jabodebek, Jokowi: Halus, Kecepatannya Juga Baik, Nyaman Sekali
Menhub menuturkan, LRT Jabodebek akan memiliki 31 rangkaian kereta yang mana saat ini telah memiliki 26 rangkaian kereta.
Sebelum beroperasi, Menhub akan terus memantau pembangunan dari sisi keselamatan, sehingga saat pengoperasian tidak ada kendala berarti.
"Kita masih punya waktu satu tahun lagi untuk mengintegrasikannya sehingga faktor keselamatan menjadi satu hal yang penting," ucap Menhub.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pembangunan LRT Jabodebek di Stasiun LRT TMII dan Stasiun Harjamukti, Cibubur, Rabu (9/6/2021).
"Pagi hari ini saya berkunjung untuk melihat progres perkembangan pembangunan LRT jabodebek. Sudah selesai kurang lebih 84 persen, 84,7 persen progres pembangunannya," kata Jokowi didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai meninjau sekaligus menjajal LRT Jabodebek di Staisun LRT TMII.
Baca Juga: Jokowi Bangga Indonesia Bisa Ekspor Kereta ke Bangladesh dan Filipina
Jokowi menargetkan uji coba LRT Jabodebek akan dilakukan pada April 2022 mendatang. Sementara, operasional LRT Jabodebek akan dimulai pada Juni 2022.
"Kita harapkan nanti di bulan April 2022 sudah mulai di-trial, mulai uji coba dan akan kita mulai untuk operasional itu bulan Juni 2022," ujarnya.