Menteri Bahlil Buka-bukaan; Banyak Kawasan Ekonomi di Indonesia Tidak Diminati Investor

Selasa, 08 Juni 2021 | 19:12 WIB
Menteri Bahlil Buka-bukaan; Banyak Kawasan Ekonomi di Indonesia Tidak Diminati Investor
Menteri Investasi-Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. (Suara.com/Fadil)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Investasi-Kepala Badan koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkap fakta, banyak kawasan ekonomi khusus (KEK) di Indonesia tidak diminati banyak investor

Dia membeberkan, salah satu alasannya karena banyak yang mengambil keuntungan dari harga tanah. 

Dikemukakannya, dengan harga tanah yang mahal membuat investor akan mengeluarkan banyak dana jika ingin membangun industri di KEK. Sehingga akan membuat investor merasa dirugikan. Belum lagi, lanjut Bahlil, perizinan yang membelit-belit yang menambah panjang kesulitan investasi bagi para investor.

"Kenapa kawasan industri kita nggak laku? Seperti tadi bilang itu, karena kawasan industri kita bukan kawasan industri untuk bangun produk lebih efisien tapi sudah menjadi kawasan industri tanah," ujar Bahlil dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (8/6/2021).

Baca Juga: Bahlil Ungkap Alasan Jokowi Targetkan Investasi Rp 1.200 Triliun di Tahun 2022

"Jadi dimaknai seperti orang mau bangun kawasan properti. Jadi bukannya kita bentuk kawasan percepatan izin supaya clean and clear, tapi kita sudah ambil untung di muka. Ini yang paling rusak," tambahnya. 

Bahlil menilai, hampir rata-rata semua di Indonesia KEK menerapkan sistem yang sama dengan menawarkan harga tanah yang tinggi sehingga sulit berkembang. 

Namun hal itu berbeda dengan Kawasan Industri Batang yang tengah digarap saat ini. Pasalnya, investor langsung antre, setelah pembangunan kawasan industri tersebut dibuka.

"Beda dengan kawasan industri yang kami bangun di Batang. Sembilan bulan kami sudah bangun 450 Ha. Itu sudah selesai laku terjual habis dan satu perusahan sudah grandbreakin kenapa, tanahnya murah," ucap Bahlil.

Baca Juga: Pacu Investasi dan Ekspor, Menperin Perkuat Daya Saing Industri Nasional

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI